BPUI Konsolidasikan Pendapatan dan Awasi Anak Usaha yang Ikut Program PEN

0
689

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) mencatatkan pendapatan operasional mencapai Rp 5,2 triliun pada 2020. Dari angka itu, hasil usaha asuransi yang berasal dari pendapatan premi setelah dikurangi dengan komisi, sesi reasuransi, kenaikan beban lainnya (underwriting) senilai Rp 4,6 triliun dan hasil anak usaha yang bergerak di bidang investasi mencapai Rp 0,6 triliun.

“Sementara pendapatan usaha BPUI mencapai Rp 7,8 triliun dan total aset mencapai Rp 88,1 triliun,” kata Dirut BPUI Robertus Bilitea dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (8/2).

Robert mengatakan, anak usaha BPUI yakni PT Askrindo (Persero) dan PT Jamkrindo (Persero) juga mendapat peran yang diberikan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN). Berkaitan dengan PEN itu, kedua badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mendapat penyertaan modal negara senilai Rp 6 triliun atau tiap-tiap perseroan akan dapat Rp 3 triliun.

Perkembangan penyertaan modal negara itu, kata Robert, pada 28 Desember lalu Kementerian Keuangan telah mentransfer dana tersebut ke rekening BPUI. Akan tetapi, dana ini belum disalurkan kepada Askrindo dan Jamkrindo.

Baca Juga :   Kasus Penyelundupan yang Melibatkan Mantan Dirut Garuda Masuk Pidana

“Kami sedang menunggu persetujuan untuk dilakukan rapat umum pemegang saham untuk Askrindo dan Jamkrindo. Soalnya dana penyertaan modal itu akan masuk lewat peningkatan modal,” kata Robert.

Menurut Robert, jika RUPS itu mendapat persetujuan dalam waktu sepekan atau dua pekan ke depan, maka dana penyertaan modal tersebut akan dipindahbukukan kepada Askrindo dan Jamkrindo. BPUI akan senantiasa mengontrol penggunaan dana tersebut yang utamanya ditujukan untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Akan ada SOP untuk mengontrol penggunaan dana. Kami akan duduk bersama 2 anak usaha kami untuk  mengawasi penggunaan dana yang didampingi BPKP. Dengan demikian, penggunaan dana dapat tepat sasaran,” kata Robert.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics