
Giant Sea Wall Solusi Atasi Kenaikan Permukaan Laut dan Keberlangsungan Hidup Masyarakat

Presiden terpilih Prabowo Subianto/Iconomics
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menilai pembangunan giant sea wall bisa menjadi solusi mengatasi naiknya permukaan air laut. Soalnya, kenaikan permukaan air laut berdampak terhadap hilangnya tanah dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada berbagai kalangan yang mengkaji pembangunan giant sea wall hingga saat ini. Berdasarkan itu pula, Universitas Pertahanan mendapat tugas untuk menindaklanjuti kajian tentang gagasan besar pembangunan giant sea wall.
“Saya ingin ini menjadi pembicaraan, topik diskusi kalangan akademisi, kalangan pengusaha, kalangan teknokrat, engineers Indonesia, mengajak melakukan pendalaman terhadap masalah ini,” kata Prabowo dalam acara Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/1).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, Pulau Jawa masih menghadapi sejumlah tantangan seperti ancaman erosi, abrasi, banjir, dan penurunan permukaan tanah di sepanjang pesisir Pantai Utara (Pantura). Data menunjukkan, terjadi penurunan tanah sebesar 1-25 cm per tahun, dengan kenaikan permukaan laut 1-15 cm per tahun di beberapa lokasi Pantura.
“Jumlah penduduk di Pantura itu 50 juta, jadi yang terdampak 50 juta orang. Nah, tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur tetapi juga kelangsungan hidup masyarakat,” ujar Airlangga.
Karena itu, kata Airlangga, ancaman yang mengintai kawasan Pantura, akan mempengaruhi keberlangsungan aktivitas ekonomi dan meningkatkan potensi bencana bagi jutaan penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Merujuk data pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal III/ 2023, secara spasial seluruh wilayah Indonesia tumbuh positif dan menunjukkan pemulihan.
Untuk Pulau Jawa, misalnya, kata Airlangga, menjadi salah satu kontributor terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) nasional, dengan capaian hingga 57,12%. Angka itu menunjukkan Pulau Jawa sebagai salah satu daerah yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi secara spasial.
“Studi Japan International Cooperation Agency (JICA) pertumbuhan di kawasan Pantura 20% dari PDB Indonesia dengan kegiatan industri, perikanan, transportasi, dan pariwisata. Dengan seminar ini mudah-mudahan bisa di kick-off supaya ini skalanya bisa kita perbesar dan lebih masif lagi dan ini program yang sifatnya transformatif,” ujar Airlangga.
Leave a reply
