Industri Asuransi Hadapi 2 Situasi yang Tidak Menggembirakan, Apa Saja Itu?

Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi mengatakan, ada dua situasi yang tidak menggembirakan pada hari ini yaitu situasi pandemi Covid-19 dan situasi disrupsi yang harus dihadapi bersama oleh industri asuransi. Pertama, berkaitan dengan penurunan premi; kedua kebijakan suku bunga yang rendah oleh bank sentral sehingga memperkecil hasil investasi perusahaan asuransi.

“Ketiga, masih terdapat aset dan saham obligasi yang berkualitas rendah yang dimiliki perusahaan asuransi sehingga saat pandemi nilainya semakin merosot di bawah harga perolehan. Keempat yang memahami kualitasnya terkait proteksi,” kata Fathan dalam acara Insurance Industry Mid-Year Outlook & Most Innovative Insurance Companies Awards 2021 yang digelar The Iconomics, Kamis (5/8).

Fathan mengatakan, berbicara tentang peluang dan tantangan industri asuransi tentu disrupsi asuransi pada hari ini dengan adanya penurunan premi karena adanya situasi-situasi yang menyebabkan keterbatasan mobilitas. Disrupsi digital juga merupakan satu tantangan yang harus dihadapi bersama.

Perusahaan asuransi kelas dunia, kata Fathan, saat ini sedang melakukan perubahan yang sangat besar yaitu dengan adanya tantangan insurtech. Ini merupakan transformasi sebagai sebuah perusahaan asuransi digital.

Digitalisasi asuransi, kata Fathan, memiliki 2 tantangan yaitu pertama efisiensi sumber daya manusia (SDM) yang bisa berdampak pada pengurangan biaya perusahaan. Kedua, kecepatan proses pembuatan polis asuransi yang jauh lebih pendek.

“Disrupsi milenial juga menjadi sesuatu yang luar biasa. Keberadaan jumlah generasi milenial yang mendominasi era sekarang ini dengan jumlah tren seperti berwisata, masa awal berkeluarga dan memiliki anak serta periode awal memiliki properti yang dijadikan pangsa pasar yang potensial,” kata Fathan.