Inflasi Tahunan Mendekati Level 5%, BPS: Inflasi Inti Masih Terkendali

0
464

Segendang sepenarian dengan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan meski tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) terus terkerek naik, tetapi kondisinya masih terkendali karena inflasi inti masih relatif rendah.

Dibandingkan negara-negara lain, menurut BPS tingkat inflasi Indonesia juga masih lebih rendah.

“Inflasi Indonesia secara yoy itu mengalami peningkatan yang presisten sepanjang tahun 2022. Namun, kondisi tersebut kalau dibandingkan dengan beberapa negara masih lebih baik, dibawah kita ada Tiongkok,” ujar Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/8).

Selain lebih rendah dibandingkan negara-negara lain, seperti negara anggota G20, menurut Margo, tingkat inflasi inti Indonesia masih dalam batas aman yaitu 2,85%.

“Ini menggambarkan bahwa fundamental ekonomi kita masih bagus karena inflasi inti hanya 2,85% dan kalau dibandingkan dengan beberapa negara, G20 utamanya, inflasi kita masih relatif terjaga,” ujar Margo.

BPS mengumumkan pada bulan Juli lalu, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,64%, inflasi tahun kalender sebesar 3,85%, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 4,94%.

Baca Juga :   Mengapa Bank Indonesia Akhirnya Punya Nyali Memangkas BI Rate, Mendahului Keputusan The Fed?

Berdasarkan komponennya, tingkat inflasi komponen harga bergejolak mencapai 11,47% secara tahunan (yoy) dan secara bulanan sebesar 1,41%. Komoditas utama penyebab inflasi komponen harga bergejolak pada Juli adalah kenaikan harga cabe merah, bawang merah dan cabe rawit.

Tingkat inflasi komponen harga yang diatur pemerintah pada Juli lalu sebesar 6,51% yoy dan 1,17% secara bulanan. Inflasi pada komponen ini terutama disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tagga, rokok kretek filter dan tarif listrik.

Sementara itu, inflasi komponen inti tercatat sebesar 2,86% yoy dan 0,28% secara bulanan. Penyebab inflasi pada komponen inti adalah kenaikan harga ikan segar, mobil dan sewa rumah.

“Hingga Juli 2022, inflasi komponen inti masih relatif stabil. Inflasi inti ini mencakup 711 komoditas dalam basket komoditas dalam menghitung inflasi,” terang Margo.

Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Juli lalu, suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dipertahankan di level 3,50%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 4,25%, diantaranya karena menurut BI inflasi inti masih terkendali.

Baca Juga :   Ekonomi Global Sedang Lesu, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44% YoY pada Triwulan II-2022

“Meksipun IHK itu naik, tetapi inflasi intinya masih terkendali. Sementara, kita juga perlu mencegah risiko perlambatan ekonomi domestik. Dari sisi perbankan masih terus bergirah mendorong kredit. Permintaan kredit juga naik,” ujar Perry Warjiyo, Gubernur BI.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics