
Kebijakan Tarif Rp750 Ribu dan US$100 untuk Naik Stupa Candi Borobudur Ditunda

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Pemerintah memutuskan untuk menunda pemberlakuan kebijakan tarif mahal untuk naik ke stupa Candi Borobudur di Jawa Tengah, setelah mendapat penolakan dari berbagai kalangan di dalam negeri.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan hal itu setelah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Semarang, Selasa kemarin.
“Saya sampaikan sama beliau (Luhut), ini banyak yang protes. Menurut saya diendepatkan dan beliau setuju. Ini soal tarif jangan dibicarkan dulu, di-postpone dulu dan memang TWC sama balai sedang komunikasi agar masyarakat tidak perlu resah,” ujar Ganjar seperti dikutip dari YouTube Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Luhut dalam kunjungannya ke Candi Borobudur pada pekan lalu menyampaikan pemerintah akan mengenakan tarif untuk naik ke stupa Candi Borobudur, sebesar Rp750 ribu untuk wisatawan dalam negeri dan US$100 untuk wisatawan mancanegara.
Luhut mengatakan mekanisme tarif mahal untuk naik ke stupa Candi Borobudur merupakan upaya untuk menjaga kelestarian warisan bersejarah tersebut. Namun, kebijakan tarif ini mendapat penolakan dari warga masyarakat di dunia maya. Selain itu, pelaku pariwisata seperti Inbound Tour Operator Association (IINTOA) juga menilai kebijakan tarif mahal tersebut akan melemahkan daya saing pariwisata Indonesia yang sudah membaik.
Ganjar mengatakan pemerintah masih terus mencari skema untuk untuk mengatur orang naik ke stupa candi. “Kita masih menata terus menerus dan kita carikan skema-skema yang pada prinsipnya kita mesti atur semua yang naik ke candi. Kita mesti atur, apakah dengan kuota, apakah dengan yang kemarin diomongkan salah satunya dengan harga instrumennya. Tetapi kita postpone dulu,” ujarnya.
Leave a reply
