PDI Perjuangan dan PPP Sepakat Akan Tentukan Bersama Cawapres Ganjar

0
165
Reporter: Rommy Yudhistira

PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat untuk menentukan calon wakil presiden (cawapres) secara bersama-sama untuk mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. Dari beberapa nama yang sudah ada, PDI Perjuangan dan PPP memutuskan untuk mengkajinya terlebih dahulu.

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, pihaknya sudah mengantongi 10 nama cawapres yang berpotensi mendampingi Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, 10 nama tersebut akan dipertimbangkan lebih dahulu sehingga belum akan dibuka ke publik.

“Jadi ini memang masih menjadi pertimbangan yang matang bagi PDI Perjuangan dan tentu saja bersama-sama dengan PPP untuk bisa menentukan siapa yang terbaik untuk mendampingi capres yang sudah kita tentukan atau menjadi pendamping Pak Ganjar ke depan,” kata Puan di Jakarta, Senin (29/5).

Untuk Pemilu 2024 ini, kata Puan, pihaknya sudah menyiapkan strategi khusus untuk memenangi kembali pemilu ketiga kalinya. Tetapi, strategi tersebut masih dirahasiakan seperti halnya partai politik lainnya.

“Semua partai politik pasti punya strategi masing-masing untuk memenangkan partainya. Pasti punya strategi, tapi rahasia,” ujar Puan.

Baca Juga :   Isu Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu Dinilai Indikasi Menguatnya Oligarki Parpol

Sementara itu, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan, setiap partai politik menginginkan kader-kader terbaiknya untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. Soal cawapres Ganjar, PPP menyodorkan kadernya sebagai bahan pertimbangan bagi PDI Perjuangan.

“Tetapi untuk keputusannya, tentu menjadi domain pertama adalah (Ketua Umum PDI Perjuangan) Ibu Megawati Soekarnoputri, kemudian bersama-sama dengan PPP. Nanti akan dirumuskan siapa yang cocok sesungguhnya untuk mendampingi Pak Ganjar agar nanti Indonesia ini tetap harmonis ke depan,” ujar Mardiono.

Dalam kesempatan itu, Mardiono memastikan PPP masih dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) meski berbeda soal capres. Dipastikan KIB tetap akan ada karena pembentukannya untuk terus membangun komunikasi dalam hal mengumpulkan ide dan gagasan untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan.

Karena itu, kata Mardiono, selama bangsa Indonesia masih tetap bersatu, KIB akan terus terbentuk. “Bahwa antara PPP, PAN, dan Golkar, ini adalah melakukan koalisi dalam hal ide dan gagasan. Kemudian dalam koalisi itu bersepakat untuk saling tidak mencampuri kebijakan internal partai masing-masing,” kata Mardiono.

Leave a reply

Iconomics