
Kerja Sama Pos dan TikTok Dinilai Bisa Optimalkan Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Kerja sama TikTok Indonesia dan PT Pos Indonesia (Persero) dinilai bisa mengoptimalkan potensi ekonomi digital dalam negeri. Karena itu, Kementerian BUMN pun mengapresiasi kolaborasi yang menghadirkan suatu wadah kreatif bagi komunitas kreator, publisher, masyarakat, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan TikTok dan Pos Indonesia hari ini. Pesan saya jangan lelah mendampingi para konten kreator dan UMKM untuk terus berkembang,” kata Menteri BUMN Erick Thohir di kantor Pos Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/7).
Dalam kesempatan itu, Erick mendorong TikTok untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Apalagi Indonesia dinilai telah menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Saya harap Tiktok jangan jadi stranger untuk Indonesia, kalau Tiktok bilang ada di Vietnam dan Bangkok, di Indonesia harus lebih karena Indonesia bukan Vietnam dan Bangkok,” ujar Erick.
Erick meminta TikTok agar meniru kepercayaan yang diberikan perusahaan dari Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat. Pasalnya, kedua negara tersebut meyakini potensi ekonomi Indonesia.
“TikTok harus percaya dan berani investasi lebih dari negara lain, tolong sampaikan ke bos- bos TikTok, saya sudah pernah ketemu semua, jangan jadi stranger karena di Indonesia potensi ekonomi jauh lebih besar dari yang lain, jadi kalau yang lain kasih 1, Indonesia harus 4,” ujar Erick.
Untuk diketahui, kata Erick, potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030. Dari sisi proyeksi produk domestik bruto (PDB) per kapita, Indonesia akan mencapai sebesar US$ 10 ribu pada 2030.
“Hari ini kita sudah terbesar di Asia Tenggara, 2029 mungkin top 15 di dunia, dan 2045 masuk 5 besar dunia,” tuturnya.
Leave a reply
