
Kerugian Emiten Bioskop Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) Makin Tebal, Kenapa?

Ilustrasi/ist
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) menderita kerugian yang makin dalam sepanjang periode Januari-September 2023. Mengutip laporan keuangan, emiten bioskop dengan brand CGV ini mengalami rugi bersih sebesar Rp37,5 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, rugi bersih sebesar Rp14,8 miliar.
Manajemen menyampaikan salah satu penyebab membengkaknya rugi bersih ini karena adanya kenaikan biaya sewa di tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2022. Sementara, di sisi lain jumlah pengunjung tidak setinggi tahu sebelumnya.
“Jumlah pengunjung yang tidak banyak ditahun ini tidak sejalan dengan fixed cost Perusahaan setiap bulannya, seperti biaya utility, equipment, dan lainnya,” tulis manajemen dalam Laporan Hasil Pelaksanaan Public Expose Insidentil, yang dikutip, Kamis (14/12).
Public Expose Insidentil digelar pada Selasa (12/12) lalu secara virtual. Paparan publik ini dihadiri oleh Haryani Suwirman selaku Direktur; Arie Hartomo selaku Finance Team Leader dan Mandati Martalangga Putri selaku Marketing Team Leader.
Akibat penurunan jumlah pengunjung, pertumbuhan pendapatan Perseroan di luar ekspektasi. Sepanjang Januari-September 2023, BLTZ membukukan pendapatan sebesar Rp796,7 miliar, naik tipis 0,3% dari Rp794,04 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Perseroan berharap liburan akhir tahun yang biasanya merupakan periode high season dapat mendongkrak jumlah kunjungan ke bioskop.
“Dengan adanya libur panjang di akhir tahun tentunya akan berdampak tinggi untuk Perusahaan karena para penonton dan masyarakat akan berbondong-bondong datang ke bioskop, disamping perlu adanya didukung film yang diminati oleh masyarakat. Kami meyakini kontribusi untuk pendapatan di akhir tahun ini cukup besar oleh karenanya dari sisi Operasional, dan Marketing saat ini sedang mempersiapkan momen high season tersebut,” tulis manajemen.
Manajemen belum memiliki target spesifik pendapatan hingga akhir tahun ini. Namun, “dengan tingginya pengunjung di libur panjang tahun ini, kami harapkan mampu mencapai target di tahun 2023.”
Tahun Depan Bagaimana?
Untuk tahun depan, manajemen BLTZ sudah mempunyai beberapa line up dari film box office dan beberapa film lokal.
“Kami percaya the raise of local movie akan berkontribusi banyak untuk bisnis Perusahaan. Juga untuk film box office yang kami percaya dapat meningkatkan admission.Disamping itu pada bagian F&B kami akan terus mendevelop menu baru,” tulis manajemen.
Namun, manajemen BLTZ belum bisa mengungkapkan target kinerja keuangan tahun depan secara spesifik karena masih menunggu pencapaian keuangan pada tahun 2023 ini.
“Proyeksi pertumbuhan kinerja finansial dan operasional Perusahaan di tahun 2024 harus melihat dulu sampai tutup buku di tahun ini. Selain itu, kita perlu melihat banyaknya pengunjung bioskop di tahun 2024 sehingga movie line up dan F&B di tahun 2024 yang telah disajikan dapat meningkatkan pendapatan Perusahaan,” tulis manajemen.
Saat ini, BLTZ memiliki 74 bisokop dan 422 layar. Perseroan belum memiliki target penambahan jumlah biskop dan layar pada tahun depan.
“Kami masih menunggu hasil dari performance perusahaan sampai di akhir tahun 2023 setelah ini baru bisa kami jawab seperti apa rencana bisnis dan ekspansi kedepannya,” tulis manajemen.
Leave a reply
