
Ketua MPR Sentil Soal Utang Luar Negeri, Sri Mulyani: Sudah Menurun Sangat Tajam

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo mengatakan dalam menghadapi krisis global, selain menormalisasikan defist anggaran, dari sisi fiskal pemerintah juga harus menjaga proporsi utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Defisit anggaran yang harus kembali ke angka kurang dari 3 persen pada tahun 2023, menjadi tantangan utama, karena kondisi pemulihan yang tidak menentu. Selain itu, peningkatan utang yang signifikan menimbulkan beban pembayaran bunga tambahan,” ujar Bambang dalam Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8).
Merespons hal tersebut, dalam konferensi pers Selasa sore, Menteri Keuanagan Sri Mulyani Indrawati mengatakan rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sudah menurun tajam pada Juli 2022.
“Rasio utang Indonesia tahun 2022, Juli ini, sudah menurun sangat tajam hanya dalam enam bulan, sekarang di 37,9%. Tadi disampaikan Ketua MPR masih di angka 40,73% yaitu posisi akhir 2021,” ujar Sri Mulyani.
Penurunan rasio hutang ini, tambah Sri Mulyani menunjukkan APBN yang bekerja sangat keras selama dua tahun ini, saat ini sedang menuju ‘soft landing’ yang kredibel, tanpa mengorbankan pemulihan ekonomi yang momentumnya masih sangat tinggi saat ini.
“Ini terafirmasi dengan rating agency, dimana kita lihat di seluruh dunia hanya 30 negara yang menghadapi atau mendapatkan upgrade dari sisi rating-nya, termasuk Indonesia di dalam 30. Padahal 161 negara di-down grade rating-nya karena kondisi fiskalnya memburuk dan belum pulih dan bahkan outlook-nya juga negatif,”beber Sri Mulyani.
Leave a reply
