
Kolaborasi adalah Kunci Atasi Triple Planetary Crisis, Apa Itu?

Kepala Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK/Iconomics
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai dunia sedang menghadapi triple planetary crisis atau terjadinya perubahan iklim, polusi, dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiga hal tersebut harus diatasi untuk keberlanjutan kehidupan umat manusia.
Kepala Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Ary Sudijanto mengatakan, ketiga krisis tersebut memiliki keterkaitan dan sangat mendesak untuk segera diatasi. Dalam situasi saat ini, kolaborasi menjadi kunci utama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Jadi 3 krisis ini belum pernah dialami umat manusia selama ini. Jadi untuk menyelesaikan situasi tersebut tidak ada pihak lain, selain kita bekerja sama, semua pihak, pemerintah, masyarakat, dunia usaha,” kata Ary dalam acara Comms Outlook 2024: Adaptive & Optimistic yang digelar The Iconomics di Metropole XXI, Jakarta, Senin (29/1).
Ary mengatakan, dampak perubahan iklim telah menjadi isu global di mana berbagai tanda-tandanya sudah bisa terlihat saat ini. Bahkan, pada 2022, telah diselenggarakan Konferensi Stockholm untuk secara khusus membahas mengenai krisis tersebut.
“Itu konferensi global pertama yang membahas tentang iklim. Pertama kali membahas isu-isu lingkungan hidup secara global. Pada sambutan yang disampaikan Sekjen PBB pada saat itu bahwa jangan kita berharap punya kemewahan karena selama 50 tahun ini umat manusia itu gagal melaksanakan mandat untuk memelihara bumi. Jadi ini sesuatu yang krisis,” ujar Ary.
Karena itu, kata Ary, masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama melakukan aksi nyata dalam menghadapi tantangan tersebut. Pandemi Covid-19, bisa menjadi contoh, bahwa dengan berkolaborasi masalah bisa terselesaikan.
“Menjadi panggilan bagi kita semua untuk melakukan akselerasi nyata dalam memerangi tantangan tersebut. Pandemi juga mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi sendirian,” ujar Ary.
Masih kata Ary, masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama memulai kolaborasi dengan melakukan konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan lestari, dan berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Upaya tersebut sebagai cara untuk menjamin kesejahteraan seluruh umat manusia.
“Kalau kita tidak baik-baik upaya memelihara bumi, terutama untuk perubahan iklim ini, maka kita bisa nanti entah puluhan ribu tahun ke depan ada mahluk lain yang menghuni bumi, yang kemudian cerita dulu puluhan ribu tahun yang lalu ada mahluk yang namanya manusia, yang menguasai peradaban tapi kemudian musnah,” tuturnya.
Leave a reply
