Moeldoko: Program Kartu Pra-kerja Paling Cepat Bergulir Mulai April 

Sudah lebih dari tiga bulan periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo berjalan, tetapi salah satu janji kampanyenya yaitu program Kartu Pra Kerja belum berjalan.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan program ini akan segera diluncurkan.”Ini secepatnya. Bulan ini Februari segera turun Perpres. Terus Maret persiapan, April bisa mulai jalan,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Auditorium CSIS, Jakarta, Selasa (18/2).

Moeldoko mengatakan pemerintah sudah menganggarkan dana Rp 10 triliun dalam APBN untuk menjalankan program ini. Dengan anggaran tersebut, program ini menyasar 2 juta peserta.

Calon peserta yang akan diprioritaskan termasuk golongan pengangguran muda (18-24 tahun) dan juga para pemuda yang baru memasuki pasar ketenagakerjaan.

“Memang untuk mencapai 2 juta (peserta) tidak mudah, tapi kita juga semaksimal mungkin agar target itu bisa terpenuhi,” katanya.

Moeldoko menyampaikan tahap pertama program ini akan diluncurkan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk mendapatkan umpan balik (feedback). “Setelah itu akan segera kita benahi lagi nanti terus langsung masuk ke daerah-daerah lain,” katanya.

Jakarta dan sekitarnya dipilih sebagai daerah pertama peluncurkan program ini, jelasnya, karena tingkat pengangguran di wilayah ini cukup besar. Setelah Jabodetabek, lanjutnya program ini akan diteruskan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang juga memiliki tingkat pengangguran tinggi.

Moeldoko memastikan bahwa setelah di Jawa, penyelenggaraan program ini akan terus berkembang dan meluas ke daerah lainnya.

Ketika ditanyakan mengenai kuota penerima Kartu Pra Kerja di Jabodetabek, Moeldoko mengatakan belum bisa membeberkan angkanya. Dia hanya mengatakan kuota tergantung pada kebutuhan masing-masing daerah.

Program Kartu Pra Kerja merupakan program pengembangan kompetensi kerja untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja melalui bantuan biaya pelatihan yang diberikan kepada semua orang yang berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang menjalankan pendidikan formal.