
Terdiri dari 13 Kota Industri Baru, Pemprov Jawa Barat Bangun Kawasan Metropolitan Rebana Sebagai Mesin Ekonomi Baru

Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil/Iconomics
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengembangkan kawasan metropolitan baru bernama Rebana yang mencakup 13 kota industri baru, satu diantaranya adalah kota maritim Patimban.
Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil mengatakan saat ini Jawa Barat sudah memiliki dua kawasan metropolitan yaitu kawasan metropolitan Jabodetabek dimana di dalamnya termasuk Bekasi, Depok dan Bogor.
Kemudian kawasan metropolitan Bandung Raya yang mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi dan Sumedang.
“Rebana ini adalah metropolitan ketiga, dimana kita ingin membangun sebuah kawasan yang tidak hanya kumpulan pabrik-pabrik atau industri. Tetapi menjadi kota yang liveable (layak huni) atau kota yang hidup dimana orang tinggal, bekerja, berekreasi di satu tempat,” ujar Ridwan Kamil dalam webinar ‘Pelabuhan Patimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah’, Senin (16/11).
Pria yang disapa Kang Emil ini menambahkan selama ini banyak sekali kekeliruan dalam membangun kota industri dimana yang dibangun hanya kumpulan pabrik-pabrik. “Saya kira itu keliru,”ujarnya.
Kawasan metropolitan Rebana ini terdiri atas 13 kota industri baru yaitu Cipali (Subang Barat); Cipali (Subang Timur); Cipali (Indramayu); Butom; Kertajati; Jatiwangi; Cirebon; Krangkeng; Tukdana; Balongan; Losarang; Patrol; dan Patimban.

13 kota industru baru di Jawa Barat yang menjadi bagian dari kawasan metropolitan Rebana/Iconomics
Kawasan Rebana ini dilewati oleh jalur kereta api menuju Surabaya, tol Cipali dan ada bandara Kertajati. Bandara Kertajati saat ini masih menunggu koneksi dengan tol Cisundawu. Bila sudah terkoneksi, Kang Emil mengatakan Bandara Kertajati bakal menjadi bandara tersibuk di Jawa Barat.
Emil mengatakan kawasan Rebana termasuk di dalamnya ada Patimban akan menjadi mesin ekonomi Jawa Barat. Denga 13 kota industrinya, diperkirakan akan menghasilkan 4,3 juta lowongan pekerjaan baru dalam waktu 10 hingga 30 tahun ke depan.
“Kemudian pertumbuhan ekonomi, kita akan mendapatkan bonus 4-5%. Ini adalah studi dari Bappeda pada saat ekonomi Jawa Barat masih positif 5%. Jadi, kalau ada Rebana dengan 13 kota industri barunya, maka pertumbuhan positif 5% ini akan ditambahi oleh Rebana tambah 4 atau 5%,” ujarnya.
Karena itu, Emil mengatakan Rebana ini juga akan menjadi mesin yang akan melawan kemiskinan dan pengagguran di Jawa Barat. “Sehingga salah satu strategi kita memastikan 4,3 juta lowongan pekerjaan itu diisi oleh orang-orang lokal, orang-orang Subang, orang Cirebon dan sebagainya,” ujarnya.
Terkait pengembangan Patimban, Emil mengatakan jangan hanya fokus pada pelabuhannya. Pelabuhan, katanya, adalah primadonanya, tetapi juga harus dibangun kawasan ekonominya. Karena itulah, Pemprov Jawa Barat, mengusulkan kepada pemerintah pusat agar Patimban didesain sebagai kota.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat memvisikan kawasan ini sebagai kawasan futuristik di masa depan yang bisa ditinggali oleh 1 juta penduduk,” ujarnya.
Di dalam kota Patimban ini, selain Pelabuhan Patimban sebagai jantung kegiatan ekonominya, juga seperti kota pada umumnya terdapat alun-alun, jalan protokol seperti Jalan Sudirman di Jakarta serta ada fasilitas rekreasi dan hiburan.
“Termasuk kami sudah menyiapakan di kawasan kota maritim Patimban ini adalah politeknik maritim. Tahun depan kita akan bangun sekolah politeknik supaya yang berkerja di (kota) 1 juta penduduk ini mempunyai skill di bidang kemaritiman,”ujarnya.
Sebelumnya, pada diskusi yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan Palabuhan Patimban secara menyeluruh akan selesai pada tahun 2027. Diharapkan nanti industri-industri di Jawa Barat dan juga Jawa Tengah akan menggunakan Pelabuhan ini untuk ekpsor-impor maupun distribusi barang ke seluruh Indonesia.
Pada Desember nanti, terminal peti kemas dan terminal kendaraan tahap pertama akan mulai beroperasi dengan kapasitas masing-masing 250.000 TEUs dan 218.000 CBU.
Leave a reply
