Tiga Tahun Transformasi BUMN, IFG Perkuat Komitmen untuk Transformasi Industri Keuangan Non-Bank di Indonesia

0
508

Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi terus menunjukkan komitmennya dalam memimpin transformasi di industri keuangan non-bank di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan inisiatif transformasi yang didorong dalam tiga tahun kepemimpinan Menteri (Badan Usaha Milik Negara) BUMN, Erick Thohir dan dibarengi dengan upaya peningkatan kinerja berkelanjutan.

“Kami menyadari sepenuhnya langkah strategis transformasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN sebagai motor pendorong pertumbuhan kinerja BUMN dalam tiga tahun terakhir ini. Sejalan dengan transformasi tersebut, IFG terus mendorong transformasi anak-anak perusahaan melalui berbagai inisiatif baik dari segi bisnis, operasional, maupun dalam memastikan dampak keberlanjutannya bagi masyarakat,” ujar Direktur Utama IFG, Robertus Billitea dalam keterangan pers, Senin (19/12).

Robertus menegaskan inisiatif-inisiatif transformasi yang dilakukan IFG berfokus pada upaya restrukturisasi portofolio dan model bisnis perusahaan, penguatan fokus bisnis setiap perusahaan, penerapan tata kelola perusahaan yang prudent serta manajemen risiko yang kokoh, peningkatan kompetensi bisnis dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta peningkatan sinergi antar anggota holding.

Baca Juga :   Rangkaian TJSL Askrindo: Peringati Isra Mi'raj hingga Santunan Rp90 Juta untuk 3 Yayasan

Dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir, upaya transformasi yang dilakukan IFG telah membuahkan hasil kinerja yang solid. Hingga akhir tahun 2021, IFG membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp3,4 triliun atau lebih besar 55,27% dari periode sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun.

Sinergi IFG dan anak perusahaan juga telah merealisasikan komitmen pelaksanaan program tahunan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Realisasi atas program tersebut mencapai Rp126,05 miliar atau sekitar 126,61% dari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) TJSL tahun lalu. Realisasi tersebut juga termasuk pelaksanaan program sosial kemasyarakatan yang dijalankan di luar Departemen TJSL IFG dan anak perusahaan sebesar Rp32,68 miliar.

Pelaksanaan program TJSL tahun lalu menyasar beberapa fokus, antara lain program pendanaan UMK (PUMK), yang menyerap pembiayaan sebesar Rp38,77miliar atau sekitar 85,23% dari RKA 2021. Program tersebut menyediakan pembiayaan dan pembinaan terhadap usaha mikro dan usaha kecil, dengan sasaran mendorong mitra binaan usaha mikro dan usaha kecil untuk dapat naik kelas melalui peningkatan kapasitas usaha.

Baca Juga :   Tahun 2022, IFG Group Raup Laba Bersih Rp3,44 Triliun, Naik 0,5%

Selain itu, Program TJSL tahun lalu melaksanakan program Creating Shared Value (CSV) yang tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan, melainkan juga mendukung bisnis inti perusahaan, di antaranya melalui program Literasi Risiko bertajuk: Webinar UMKM Sadar Risiko, “Usaha Aman, Kita Nyaman”, Program “Traffic Hero”, dan Program “Bank Sampah Salarea”.

“Sebagai holding dengan 10 anak perusahaan di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, kami berharap bahwa sinergi yang terjalin baik antara IFG, anak perusahaan dan Kementerian BUMN dapat terus memberikan kontribusi dan dampak yang dapat dirasakan secara nyata dan langsung oleh masyarakat Indonesia,” ujar Robertus.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics