
Trainer Keuangan: Fokus di Masa Resesi dan Covid-19 adalah Bertahan

Tips perencanaan keuangan oleh QM Financial di masa resesi dan Covid-19/YouTube
Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III/2020 terkontraksi -3,49%. Angka ini disebut mengalami perbaikan dibanding Kuartal II/2020 di mana pertumbuhan ekonomi terkontraksi -5,32%.
Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi itu disebabkan wabah Covid-19 yang berdampak luas secara ekonomi dan sosial. Dengan pertumbuhan minus sebanyak 2 kali berturut-turut, maka Indonesia secara teknikal masuk resesi.
Soal ini, trainer dari QM Financial perusahaan perencana keuangan Emiralda Noviarti mengajak masyarakat untuk optimistis menghadapi resesi. Dalam situasi seperti ini, masyarakat justru harus mampu melihat peluang untuk menambah penghasilan di masa ini.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan di masa resesi ini? “Ada 5 hal yang bisa dilakukan sebagai pahlawan finansial keluarga di masa resesi ini,” kata Emiralda dalam media briefing bertajuk Menjadi Pahlawan Finansial Keluarga: Mencari Peluang di Tengah Resesi, Senin (9/11).
Emiralda mengatakan, hal pertama yang perlu dilakukan masyarakat adalah memeriksa “pintu”penghasilan. Jika pendapatan utama di masa resesi dan Covid-19 mulai mengalami gangguan, maka melihat peluang lain sebagai sumber pendapatan tambahan. Kedua, mengatur anggaran bulanan.
“Salah satunya adalah mengubah cara hidup. Kita harus menjadi solusi agar bisns tetap berjalan,” kata Emiralda.
Soal anggaran ini, kata Emiralda, setidaknya ada 5 pos pengeluaran utama yang perlu diperhatikan yaitu cicilan utang; biaya rutin; menabung; aktivitas sosial; dan gaya hidup. Ketiga, kata Emiralda, di masa resesi dan Covid-19, masyarakat harus membuat dana darurat aman.
Mengenai dana darurat ini, kata Emiralda, bermacam-macam mulai dari orang lajang hingga yang berkeluarga dengan anak 2. Semua kategori tersebut, memiliki standar tentang jumlah dana darurat. Lalu, bagaimana jika dana darurat habis? “Umumnya orang minjam, tapi itu akan menjadi beban karena harus dibayar. Karena itu, perlu mencari pendapatan tambahan,” kata Emiralda.
Hal keempat yang perlu diperhatikan di masa resesi dan Covid-19, kata Emiralda, adalah memastikan proteksi. Ini umumnya berkaitan dengan asuransi yaitu kesehatan dan jiwa. hal terakhir yang perlu menjadi perhatian adalah berkaitan dengan investasi. Perlu semacam evaluasi atas rencana investasi dan tujuannya.
“Fokus kita karena itu adalah survive, sebab pandemi belum tahu kapan akan berakhir,” kata Emiralda.
Leave a reply
