
Bank DBS Indonesia Hemat 36,8 Ton Kertas

Ilustrasi ruang kerja/Dok. DBS Indonesia
Bank DBS melakukan penghematan kertas dimanapun beroperasi, termasuk di Indonesia. Hingga Desember 2020, Bank DBS Indonesia berhasil menghemat 36,8 ton kertas atau setara dengan sekitar 11.900 rim kertas A4, di empat fungsi operasional bank yang meliputi dokumen-dokumen kantor, pernyataan transaksi, dan amplop.
DBS menyatakan jumlah tersebut melampaui target awal sebesar 21 ton, dan meningkat sebesar lebih dari 150% sejak tahun 2019.
Keberhasilan pengurangan kertas ini berasal dari berbagai inisiatif baik di tingkat bisnis maupun operasional. Pertama, Bank DBS Indonesia mulai mengimplementasikan e-statements yakni platform digital rekening koran,yang saat ini mencapai hampir 90% untuk e-statements Kartu Kredit dan lebih dari 95% untuk Cashline .
Terhitung sejak 1 Januari 2021, sebanyak kurang-lebih 3.700 nasabah Bank DBS Indonesia akan secara otomatis didaftarkan ke fasilitas e-statement. Dengan berganti ke e-statement dari rekening koran, Bank DBS Indonesia akan menghemat sebanyak lebih dari 530 ribu lembar kertas per tahun dan lebih dari 88 ribu amplop per tahunnya.
Director of Technology and Operations PT Bank DBS Indonesia Lim Boon Khee mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan memperhatikan faktor lingkungan dan sosial melalui usaha transformasi digital yang kami lakukan secara internal. Salah satunya adalah dengan memantau penggunaan kertas dengan cermat dan memastikan penggunaan tersebut tidak melebihi alokasi yang telah dianggarkan, serta mengubah proses yang sebelumnya harus menggunakan kertas menjadi digital (form nasabah, materi training, dsb).
“Selain hal tersebut, kami juga terus memunculkan inisiatif lainnya guna menciptakan dampak sosial yang lebih baik, yaitu menerapkan desain sustainable di seluruh ruang fisik kami, seperti gedung perkantoran, serta memasang panel surya di beberapa kantor cabang Bank DBS Indonesia. Kami percaya bahwa upaya untuk mencapai sustainability harus dimulai dari sekarang. Oleh karena itu, kami berharap dapat menjadi contoh bagi pelaku bisnis lainnya untuk melakukan hal yang sama. Tidak masalah meskipun usaha yang dilakukan kecil, dengan komitmen maka kelak kita dapat melihat manfaatnya bagi lingkungan,” kata Lim dalam siaran pers tertulis.
Bank DBS Indonesia juga menghimbau setiap karyawan untuk berkomitmen secara individual mengurangi penggunaan kertas melalui berbagai kampanye internal. Selain itu, dengan adanya Covid-19 dan kebijakan bekerja dari rumah, hal ini juga membuat karyawan menggunakan kertas dalam jumlah yang lebih sedikit.
Bank DBS Indonesia menerapkan sistem Coupa dalam pembuatan faktur untuk lebih mengurangi penggunaan kertas. Saat ini karyawan harus menyerahkan faktur mereka melalui Coupa, atau bagian keuangan tidak akan melanjutkan pembayaran. Inisiatif ini telah menghilangkan kebutuhan untuk mencetak email persetujuan untuk melampirkan faktur, juga menyederhanakan proses persetujuan lebih lanjut.
Selain itu, Bank DBS Indonesia juga mengurangi jumlah kebiasaan mencetak, checklist yang didistribusikan, mengubah formulir permohonan menjadi setengah dari ukuran aslinya, dan beralih menggunakan persetujuan melalui email dibanding persetujuan di atas kertas.
Executive Director, Head of Group Strategic Marketing Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan pihaknya berupaya untuk menciptakan sustainable business, menjalankan bisnis secara bertanggung jawab, dan menyeimbangkan kebutuhan untuk pengembangan dengan menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Leave a reply
