Bidik Potensi Sektor Informal, BTN Gandeng GoTo dan IKAPPI Salurkan Kredit

0
410
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menilai bisnis layanan perbankan berpotensi menggarap sektor pekerja informal. Pasalnya, pekerja sektor informal belum banyak mengakses layanan keuangan sehingga menjadi tantangan bagi industri perbankan khususnya BTN.

Direktur Distribution & Funding BTN Jasmin mengatakan, sektor perbankan untuk saat ini hanya melirik sektor formal. Padahal, sektor informal memiliki potensi yang juga tidak kalah besar dengan formal.

Berdasarkan itu, kata Jasmin, Perseroan terus berinovasi dengan membuat berbagai skema, sehingga pelayanan perbankan tersebut bisa dinikmati para pekerja di sektor informal, khususnya penyaluran kredit. Dalam hal rumah subsidi, misalnya, sekitar 93% pekerja formal sudah bisa mengaksesnya, sementara sektor informal baru hanya 7%.

“Untuk itu, Bank BTN terus mencari skema yang bisa mempermudah pekerja informal bisa menikmati pembiayaan dari Bank BTN,” kata Jasmin dalam acara Grebeg Pasar 2022 Bank BTN & IKAPPI di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Salah satu skema yang diterapkan BTN untuk membantu para pekerja informal, kata Jasmin, memberikan pembiayaan rumah melalui kredit pemilikan rumah (KPR) Bantuan pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Baca Juga :   GoTo Perkenalkan GoPay Asuransi, Pertama di Ekosistem Aplikasinya

Dengan skema tersebut, ujar Jasmin, para pekerja informal hanya perlu menabung di BTN selama 3 bulan. Setelah dinilai memenuhi syarat, maka pekerja sudah dapat mengajukan KPR BP2BT.

Untuk mendorong program tersebut, kata Jasmin, BTN juga menggandeng PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). Alasan menggandeng kedua lembaga itu karena dinilai memiliki jaringan pekerja informal yang jumlahnya mencapai ribuan anggota.

Terhadap mitra pengemudi Gojek yang memenuhi persyaratan, kata Jasmin, dapat langsung mengajukan permohonan kredit dengan jumlah yang diberikan sebanyak 200 ribu orang. Nantinya dari angka tersebut BTN akan menargetkan 30% yang dapat dibiayai melalui skema KPR BP2BT.

Di samping pekerja informal, kata Jasmin, pihaknya juga membidik potensi di sektor pedagang tradisional yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). BTN berupaya menyalurkan kredit perumahan subsidi sekaligus kredit UMKM dan kredit usaha rakyat (KUR) kepada para pedagang tradisional yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 12 juta orang.

“Bagi para pedagang pasar juga bisa menikmati produk Tabungan Bisnis Bank BTN untuk memudahkan transaksi mereka,” ujar Jasmin.

Baca Juga :   SMF Bersama Kementerian PUPR dan Kemenkeu Bentuk Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahan

Sementara itu, Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, sebagian besar para pedagang pasar yang diperkirakan lebih dari 12 juta orang belum memiliki rumah. Karena itu, IKAPPI menggandeng BTN dan Kementerian PUPR untuk melakukan program grebeg pasar ke berbagai daerah. Selain memberikan kesempatan pada para pedagang, program tersebut juga bertujuan untuk mengenalkan produk KPR BP2BT kepada pedagang tradisional.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics