Diganjar Penghargaan dari The Iconomics, PNM Siap Layani Lebih Lagi Perempuan di RI

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menyabet penghargaan Brand Equity dalam BUMN Award 2022 yang digelar The Iconomics. Penghargaan yang diraih PMN itu berkategori Other Financial Services sebagai Best Social Economy Contribution Perception.

Kemudian, PNM juga berhasil masuk dalam jajaran perusahaan yang meraih penghargaan Corporate Communication Material dalam kategori Other Financial Services sebagai Best Video Company Profile. Dengan penghargaan ini, Penghargaan kepada PNM itu berdasarkan hasil survei online kepada 10 ribu responden di 10 kota besar di Indonesia.

Soal ini, Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi yang besar bagi perusahaan sejak bergabung dengan holding ultra mikro bersama BRI dan Pegadaian. “Saya mewakili direksi PT PNM berterima kasih atas penghargaan yang diberikan The Iconomics untuk tahun 2022 ini,” kata Dodot dalam kata sambutannya beberapa waktu lalu.

Dodot mengatakan, penghargaan tersebut juga menjadi batu loncatan bagi PNM untuk senantiasa melayani para perempuan prasejahtera di Indonesia. “Sejatinya kami melayani saat ini 12,9 juta ibu-ibu prasejahtera. Terima kasih, semoga selalu berkah menyertai kita semuanya,” ujar Dodot.

Dengan pemberian penghargaan itu, kata Dodot, PNM akan berupaya untuk menjangkau lebih banyak ibu-ibu prasejahtera di Indonesia. Dengan demikian, sesuai dengan semangat yang terkandung dalam tagline PNM yakni Tumbuh, Peduli, dan Menginspirasi.

“Mudah-mudahan di tahun ini kami bisa reach out hingga 14 juta nasabah untuk perempuan sejahtera di seluruh Indonesia. Tumbuh bersama, peduli sesama, dan menginspirasi semua. Terima kasih,” tutur Dodot.

Sebelumnya, dalam pidato pembukaan BUMN Awards 2022, founder & CEO The Iconomics Bram S. Putro menyampaikan beberapa hal terkait latar belakang acara ini. Pertama, mempopulerkan role model yang telah dikembangkan perusahaan BUMN yang meraih penghargaan ini.

Selanjutnya, kata Bram, mendorong semakin banyaknya perusahaan BUMN yang memperhatikan pentingnya brand equity. Ketiga, turut mendorong citra/image perusahaan-perusahaan BUMN dan anak BUMN.