Kinerja Perusahaan Positif, Bukalapak Optimistis Bisa Bertahan Hingga 25 Tahun
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang mencatatkan kinerja positif optimistis bisa bertahan dalam jangka waktu hingga 25 tahun ke depan meski menghadapi ancaman resesi ekonomi global pada 2023. Ditambah lagi dengan strategi efisiensi biaya, Bukalapak tidak akan mengeluarkan modal besar karena tidak ada kebutuhan untuk itu.
Karena itu, kata Presiden Bukalapak Teddy Oetama, pengeluaran Bukalapak hanya untuk adjust earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (Ebitda). Dan, hanya biaya ini yang akan dikeluarkan diperkirakan hingga15 tahun ke depan.
“Sebetulnya bila kita menghitung termasuk dengan interest income cash, perusahaan ini cukup untuk lebih dari 25 tahun, dan itu sangat jauh lebih dari cukup,” kata Teddy dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Dalam menghadapi kondisi resesi, kata Teddy, pihaknya telah mempersiapkan diri di mana para pelanggan dan pengguna Bukalapak diberikan pilihan alternatif produk sesuai kebutuhan mereka. Langkah tersebut disebut menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam situasi apapun.
“Sangat penting bagi kita untuk memberikan alternatif produk yang lebih murah. Artinya mungkin brand yang lebih murah dan sebagainya,” ujar Teddy.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata Teddy, pihaknya juga telah menerapkan disiplin di dalam hal keuangan yang dibandingkan dengan perusahaan teknologi serupa, Bukalapak diklaim lebih efisien dalam pengeluaran keuangan. Dan, efisiensi biaya itu sudah ditempuh Bukalapak sejak 2019.
“Memang saat itu belum jadi tren, tapi kita sudah melakukannya. Untung karena kita memiliki disiplin tersebut dan kita teruskan, cost efisiensi Bukalapak saat ini mungkin bisa dikatakan sudah cukup baik,” ujar Teddy.
Di samping itu, kata Teddy, Bukalapak dinilai beruntung karena ketika melakukan penawaran saham publik perdana (IPO), kondisi capital market sedang dalam posisi yang positif. Dengan demikian, hasil IPO tersebut, Bukalapak memperoleh pendanaan yang terbilang cukup aman untuk jangka waktu yang panjang.
“Tapi juga kita sebagai manajemen selalu mengingat, sekalipun cash ratio secara kebutuhan itu masih sangat besar. Kita terus fokus bagaimana membawa perusahaan ini supaya adjust Ebitda atau operasinya ini secepat mungkin menjadi profitable,” kata Teddy.