
Dirut BPJS Kesehatan Klaim Target Kepesertaan JKN Indonesia Tercepat Dibandingkan Negara Maju

Tangkapan layar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti/Iconomics
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan disebut telah melampaui target kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 98% sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024. Kepesertaan JKN saat ini mencapai 98,67% atau sebesar 276,12 juta jiwa.
Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, pencapaian tersebut berhasil dilakukan dalam waktu 10 tahun dan dinilai lebih baik dari negara-negara lain. Di Jerman, misalnya, memerlukan waktu 127 tahun untuk bisa mencapai sekitar 90% kepesertaan.
“Belgia yang kebetulan kita baru diundang di sana itu memerlukan waktu 117 tahun, paling cepat di dunia ini adalah Korea Selatan 12 tahun. Rupa-rupanya Indonesia bisa hanya 10 tahun. Ini luar biasa,” kata Ali saat membuka acara pertemuan nasional fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan tahun 2024 di Jakarta, Kamis (19/8).
Pencapaian BPJS Kesehatan itu, kata Ali, tidak terlepas dari sinergi yang tercipta antara kementerian dan lembaga lainnya. Dengan komitmen bersama, kolaborasi menjadi sesuatu hal yang penting dilakukan, untuk menyelesaikan masalah sektor kesehatan yang ada saat ini.
“Dan ini semua bisa pakai hanya KTP kalau kartu kepesertaan BPJS hilang. Tidak hanya itu, ini kami laporkan sekarang dengan hanya iCare JKN sebagai contoh di sudut kota atau kabupaten, bahkan di provinsi yang terluar itu bisa tahu rekam medis di tangan mereka,” ujar Ali.
Di sisi lain, kata Ali, di balik keberhasilan tersebut, BPJS Kesehatan belum juga mendapatkan kenaikan anggaran dari pemerintah. BPJS Kesehatan tidak mendapatkan kenaikan anggaran sejak 4 tahun yang lalu.
“Sekarang tentu kondisi keuangan BPJS Kesehatan yang setiap 2 tahun seharusnya dinaikkan. Tapi ini sudah 4 tahun belum dinaikkan, nunggu pilkada,” ujar Ali.
Leave a reply
