Kinerja Moncer Selama Satu Dekade, Gojek Komitmen Majukan UMKM

Gojek, platform aplikasi on-demand dan pembayaran digital memasuki usianya yang ke-10 terus tumbuh dan salah satunya karena digitalisasi merchant usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di masa Covid-19. Pertumbuhannya mencapai 80% menjadi 900 ribu merchant dari 500 ribu tahun lalu.

Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, pihaknya hadir melayani dan menjadi solusi secara lengkap kepada para pengusaha UMKM dengan berbagai skala bisnis termasuk mereka yang baru pertama kali masuk digital. Ini menjadi penting untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Agar UMKM bisa mempertahankan kestabilan usaha terlebih di masa pandemi yang telah mengubah kebiasaan hidup masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas online,” kata Kevin dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Gojek berkomitmen mendorong digitalisasi UMKM. Salah satunya dengan menghadirkan layanan one-stop-solution yang dapat digunakan para pelaku UMKM untuk memudahkan layanan dan transaksi mereka secara digital.

Di samping itu, Gojek juga melakukan berbagai inisiatif, termasuk bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memperluas akses bagi pelaku UMKM menawarkan layanan yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Semisal, layanan belanja sehari-hari, GoMart dan GoShop, yang makin dikembangkan di awal 2020 untuk merespon kebutuhan masyarakat di masa pandemi, mengalami peningkatan gross transaction value (GTV) sebesar 500% sejak awal pandemi, dan telah membuka peluang bagi lebih banyak UMKM untuk mulai berjualan online.

Kinerja Gojek selama satu dekade kian moncer. Fundamental perusahaan di 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group dengan GTV mencapai US$ 12 miliar atau meningkat 10% dibandingkan tahun lalu. Pencapaian ini didorong oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.