
Langkah-langkah Pelindo Melakukan Dekarbonisasi

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono/Dok. Pelindo
Pelindo menceritakan komitmennya melakukan dekarbonisasi dalam menjalankan bisnisnya. Tidak hanya mengurangi emisi karbon pada operasional perusahaan, tapi juga mengajak kapal-kapal yang sandar di pelabuhan-pelabuhan Pelindo turut mengurangi emisi karbon.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan ada beberapa langkah yang sudah ditempuh Pelindo untuk mengurangi emisi karbon.
“Pertama yang dilakukan Pelindo adalah kami melakukan transformasi layanan. Ini yang kadang-kadang tidak tersampaikan kepada publik, bagaimana Pelindo mengurangi energi, mengurangi emisi dengan transformasi layanan,” cerita Arif dalam acara CEO Insight yang digelar Kompas pada Senin (23/10/2023).
Menurutnya, setelah merger dilakukan standarisasi proses, dampaknya terhadap layanan lebih bagus.
“Contohnya, kami di lingkungan internal Pelindo bisa memperpendek port stay dan cargo stay. Game-nya disitu, perpendek port stay. Apa yang terjadi dengan standarisasi proses, yang terjadi di banyak Pelabuhan itu turun port stay-nya 50%. Misalnya, waktu sandar sebelumnya 3 hari, menjadi 2 hari. Dari saat terjadi pengurangan dari 3 hari ke 2 hari artinya energy consumption sudah turun 1/3,” katanya.
Pelindo juga menyampaikan pihaknya mendorong kapal yang sandar untuk mematikan energi dari kapal dengan energi yang berada di pelabuhan. Arif mengatakan kapal yang sandar tidak sepenuhnya mematikan mesinnya, ada engine yang bukan main engine yang masih hidup.
“Karena pada saat kapal sandar di pelabuhan, sejatinya masih ada engine masih hidup, meski bukan main engine, engine-engine untuk menghidupkan operasional, seperti AC dan sebagainya, kita dorong itu untuk di-shutdown dan kita dorong untuk menggunakan energi yang di darat. Yaitu yang kita sebut shore connection, energi yang di-provide oleh PLN, kita dorong untuk digunakan kapal. Sehingga kapal akselerasi engine-nya bisa dimatikan di pelabuhan sehingga tidak mem-produce emisi lagi. Ini dilakukan secara bertahap karena besar juga,” kata Arif.
Kedua, shifting alat-alat yang menggunakan diesel ke listrik. Ia mengatakan alat-alat bongkar muat dirombak secara bertahap untuk digeser ke elektifikasi.
Leave a reply
