Luncurkan SKC, Prudential Syariah Komitmen Dorong Ekonomi Syariah Indonesia

0
627
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan Sharia Knowledge Center (SKC) sebagai komitmen mendorong kemajuan perekonomian syariah di Indonesia. Ini merupakan inovasi Prudential Syariah sebagai dedikasi meningkatkan literasi, inklusi dan kolaborasi syariah di Indonesia.

“Selain bertanggung jawab melayani dan melindungi lebih dari 500 ribu peserta, sebagai market leader, Prudential Syariah bertanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian syariah di Indonesia,” kata Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar di The Hermitage Hotel, Jakarta, Selasa (27/9).

Omar mengatakan, meski berpotensi cukup besar, ekonomi syariah di Indonesia dinilai masih harus melewati berbagai tantangan khususnya literasi ekonomi syariah yang masih sekitar 8,93%. Karena itu, selain menyediakan inovasi solusi perlindungan berbasis syariah, peluncuran SKC juga untuk menjalankan misi meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan Syariah.

Karena itu, kata Omar, dengan melibatkan peran dan partisipasi seluruh pihak, Prudential Syariah optimistis bisa mensukseskan misi. Dengan demikian, SKC dapat menjadi wadah kolaborasi bersama pemerintah, regulator, pakar ekonomi syariah, dan para pelaku industri ekonomi syariah.

Baca Juga :   Bank Muamalat dan Prudential Indonesia Perdalam Kerjasama

Sementara itu, Head of Product Development Prudential Syariah Bondan Margono mengatakan, SKC memiliki 4 pilar yang terdiri atas informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi. SKC juga menyediakan kanal yang dibagi menjadi 4 bagian yakni edukasi, regulasi dan data, penelitian dan pengembangan, serta bincang syariah.

Menurut Bondan, SKC ingin berkontribusi terutama dalam hal peningkatan literasi dan inklusi syariah. Selain itu, SKC juga bertujuan untuk mempelopori lahirnya inovasi produk dan layanan berbasis syariah, memperkuat fondasi pertumbuhan asuransi jiwa syariah bersama asosiasi, serta menjadi pusat edukasi digital yang dapat menjadi rujukan dalam menambah wawasan masyarakat terhadap perkembangan ekonomi syariah.

Dari sisi ekonomi syariah, kata Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Sutan Emir Hidayat, perekonomian syariah memiliki resiliensi yang baik dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut terlihat dari jumlah aset keuangan dan industri keuangan non-bank (IKNB) syariah yang terus meningkat. Dari sisi pendapatan, kontribusi unit usaha tumbuh 11,5% secara tahunan (yoy) pada Semester I/2022.

“Meski demikian, pertumbuhannya masih belum optimal, seperti pangsa pasar asuransi syariah yang tercatat baru 5,3% di akhir 2021. Tentunya berbagai tantangan harus diatasi agar perekonomian syariah dapat berkembang dengan pesat, di antaranya terkait inklusi dan literasi, hingga diferensiasi produk-produk syariah yang masih sangat terbatas,” kata Emir.

Leave a reply

Iconomics