
MilleaLab Luncurkan Lisensi Individu Penggunaan Teknologi Digital VR

Direktorat Guru Tenaga Kependidikan bagian Pendidikan Dasar Kemendikbud Ristek Irfana Steviano (kiri) dan founder dan Managing Director Shinta VR Andes Rizky (kanan)/Iconomics
Shinta VR melalui MilleaLab meluncurkan lisensi individu bagi pendidik di seluruh Indonesia. Tujuannya mempermudah sistem pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi digital virtual reality (VR).
Pendiri dan Managing Director Shinta VR Andes Rizky mengatakan, sebagai pelopor, pihaknya berkomitmen menciptakan dampak positif dengan memanfaatkan immersive technology. Salah satunya dengan mewujudkannya lewat penggunaan teknologi VR yang diaplikasikan untuk mempermudah dan membentuk sektor pendidikan.
“Upaya digitalisasi sektor pendidikan di Indonesia melalui penggunaan teknologi baik hardware dan software sudah mulai dianut lembaga pendidikan di Indonesia sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat mempermudah segala prosesnya untuk mencapai merdeka belajar,” kata Andes dalam paparannya di Shinta VR Office, Jakarta, Rabu (6/7).
Andes melanjutkan, metode pendidikan saat ini, dinilai masih belum memenuhi kebutuhan gaya belajar generasi milenial. Atas dasar itu, Shinta VR hadir untuk mengubah sistem pendidikan melalui teknologi VR untuk membawa masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi.
Selain itu, kata Andes, sejak pertama kali diluncurkan, pihaknya mendapat banyak permintaan yang menyangkut dengan akses ke lisensi MilleaLab. Termasuk para guru dan pengajar yang berada di area terpencil yang mengharapkan akses terjangkau.
“Dengan dampak yang telah diberikan banyak guru dalam pendidikan menggunakan teknologi VR melalui kerja sama antara MilleaLab dan sekolah-sekolah di Indonesia selama ini, kami meluncurkan lisensi individu MilleaLab bagi pendidik yang ingin terlibat aktif dalam mengembangkan konten pembelajaran berbasis teknologi VR secara mandiri,” ujar Andes.
Sementara itu, pengembang teknologi pembelajaran dari Direktorat Guru Tenaga Kependidikan bagian Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Irfana Steviano mengapresiasi upaya Shinta VR mendorong digitalisasi sektor pendidikan di Indonesia.
Salah satu masa depan teknologi pembelajaran, kata Irfan, adalah pemanfaatan teknologi imersif yang akan membawa suasana pembelajaran semakin interaktif dan menyenangkan untuk pelajar. “Kami mendukung agar pemanfaatan platform VR MilleaLab dapat menjangkau lebih luas lagi para tenaga pendidik di Indonesia,” ujar Irfana.
Sebelumnya, MilleaLab telah menghadirkan berbagai inisiatif seperti 100 sekolah pionir VR dan 1.000 guru pionir VR dengan menggandeng SEAMEO Regional Open Learning Centre (Seamolec), Pusat Data dan Informasi Rumah Belajar dan Ikatan Guru Indonesia (IGI), dan mendukung Kemendikbud Ristek dan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam meningkatkan transformasi digital terutama di sektor pendidikan melalui teknologi VR.
Leave a reply
