Mitigasi Risiko Dinilai Penting Dalam Keterbukaan Masa Transisi Energi

0
46
Reporter: Rommy Yudhistira

Mendapatkan kesempatan dalam proses transisi energi dinilai penting karena membuka peluang termasuk meningkatkan persaingan dalam industri energi. Itu sebabnya, kesempatan yang terbuka harus dimaksimalkan dengan berbagai pertimbangan.

Di samping itu, kata Komisaris PT PLN (Persero) Mohamad Ikhsan, peluang yang terbuka itu juga harus diperhitungkan melalui manajemen risiko yang baik dan benar. Hal itu dilakukan untuk memitigasi risiko yang datang seiring dengan semakin terbukanya potensi bisnis di masa transisi energi.

“Salah satu mitigasi yang paling penting adalah di legal. Risiko akan berkurang begitu legalnya bagus. Kalau legalnya tidak bagus tidak akan bisa. Jadi kita perlu inovasi, tetapi inovasi itu membutuhkan kombinasi kreatifitas dengan disiplin,” kata Ikhsan dalam acara Repnas National Conference di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10).

Dengan menerapkan disiplin hukum yang kuat, kata Ikhsan, maka akan membantu penyusunan regulasi yang baik, sehingga segala sesuatu kekurangan yang ada dapat diatur sedemikian rupa dalam regulasi. “Jadi kombinasi antara taking opportunities, kemudian me-manage risk dengan baik yang dibantu kerangka legal yang solid, dan pasti, itu akan memudahkan kita dalam menghadapi transisi energi ke depan,’ ujar Ikhsan.

Baca Juga :   Harga Batubara Acuan Februari 2022 Naik, Inilah Penyebabnya

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, pihaknya sedang merancang suatu sistem untuk mempercepat transisi energi. Melalui pembangunan green enabling transmission line, diharapkan dapat menghubungkan sumber energi baru terbarukan (EBT) dengan titik kebutuhan energi.

“Maka kita saat ini sedang merancang sesuatu system planning pembangkit, di mana di sini ada transisi energi. We are shifting from fossils fuel base development to renewable energy base development,” ujar Darmawan.

Dengan adanya fasilitas itu, kata Darmawan, PLN dapat menghasilkan EBT dengan skala besar mencapai 33 gigawatt. Untuk saat ini, PLN sedang membangun sekitar 53 ribu kilometer (km) circuit transmission line dan diperkirakan menjadi 70 ribu km hingga 2040.

“Hanya untuk menyambungkan mismatch antara lokasi dari resources hingga ke epicentrum of demand. Dengan kita membangun green enabling transmission line ini maka akan ada penambahan renewable energy dalam skala sangat besar,” ujar Darmawan.

Leave a reply

Iconomics