
Mulai Akhir Maret, Semua Penerbangan Adisucipto Beralih ke Bandara YIA

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi/The Iconomics
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) akan menerima seluruh penerbangan maskapai dengan rute Yogyakarta menggantikan Bandara Adisucipto International Airport. Pengalihan penerbangan bagi seluruh maskapai akan mulai diterapkan secara serentak pada 29 Maret nanti.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, meski pengalihan akan berlaku mulai akhir Maret nanti, Adisucipto tetap akan beroperasi yang khusus untuk penerbangan propellor. Pengalihan penerbangan berbagai maskapai itu disebut karena Adisucipto telah kelebihan kapasitas sejak 2018.
Kapasitas Adisucipto, kata Faik, hanya 1,8 juta penumpang per tahun. Sedangkan, jumlah penumpang pada 2018 di bandara tersebut mencapai 8,4 juta orang. “Jadi, artinya sudah sangat tidak memadai dan sudah harus dipindahkan ke tempat yang lebih memadai (YIA),” tutur Faik di Jakarta, Selasa (10/3).
Dengan fakta itu, kata Faik, Bandara YIA ini disiapkan untuk menampung sekitar 20 juta penumpang per tahun. Dengan demikian,bandara ini akan mampu menampung semua pengalihan penerbangan dari Adisucipto. Juga mampu menerima penerbangan internasional. Tahun ini, misalnya, karena pengalihan penerbangan itu, Bandara YIA akan menampung 8,4 juta penumpang.
Kelebihan lainnya yang dimiliki Bandara YIA, menurut Faik, luasnya jalur runway sepanjang 3.250 meter. Dengan luas demikian, maka bandara tersebut mampu menerima penerbangan pesawat terberat dan terbesar yang dapat mengangkut jumlah penumpang hingga 400 orang per pesawat. Dan itu sebelumnya tak dapat dilakukan di Bandara Adisucipto.
“Diharapkan nanti ini bisa dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan turis. Jadi pesawat berbadan besar dari Eropa, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan Arab Sudi kan bisa langsung mendarat di YIA dengan mengangkut jumlah penumpang hingga 400, bisa mendorong pertumbuhan turisme yang ada di Yogyakarta,” kata Faik.
Menurut Faik, kehadiran Bandara YIA juga dapat membuka pasar baru di Jawa Tengah. Bandara tersebut karena itu disebut salah satu bandara yang paling “cantik” di Indonesia karena modern dan penuh kearifan lokal. “Jadi dari Purworejo, Kebumen itu banyak yang naik pesawat melalui YIA saat ini,” kata Faik.
Seperti diketahui, YIA saat ini melayani 13 rute penerbangan domestik dari Yogyakarta ke Denpasar, Cengkareng, Jakarta Timur, Banjarmasin, Palembang, Samarinda, Makassar, Medan, Palangkaraya, Tarakan, Balikpapan, Batam, dan Pontianak. Rute-rute tersebut digunakan maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, dan Batik Air.
Sedangkan untuk penerbangan internasional, maskapai asing yang telah masuk ke Bandara YIA adalah SilkAir (anak usaha SingAir dari Singapura) dan Air Asia. Beberapa maskapai internasional lainnya yang sedang menjajaki pengoperasian maskapai ke Bandara YIA.
Leave a reply
