Pengamat: Pembobolan Data Pribadi Pengguna Tokopedia Buruk bagi Bisnis E-Commerce

0
1188
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Pemerintah diminta membentuk tim investigasi independen untuk menyelidiki pembobolan sekitar 91 juta data pribadi pengguna Tokopedia. Perlu penelusuran secara digital forensik yang mendalam dengan melibatkan para ahli yang tentu saja memerlukan keterangan dari Tokopedia.

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, pemerintah perlu mengetahui tentang kebenaran pembobolan data pribadi pengguna Tokopedia. Juga perlu memastikan bagaimana hal itu bisa terjadi.

“Ini yang perlu kita ketahui. Jangankan Tokopedia, sekelas Facebook saja datanya bocor, Zoom bocor. Kalau benar ada kebocoran, perlu ada sanksi dan kita tahu bagaimana upaya perbaikan ke depan,” kata mantan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia saat dihubungi di Jakarta, Senin (4/5).

Menurut Heru, bisnis e-commerce merupakan bisnis kepercayaan. Karena itu, penting bagi para perusahaan e-commerce untuk menjaga dan melindungi data penggunanya. Seandainya Tokopedia gagal melindungi data tersebut, maka kepercayaan konsumen tidak hanya hilang kepada Tokopedia, tapi juga kepada perusahaan e-commerce lainnya.

“Ini berbahaya bagi kelangsungan ekonomi digital Indonesia ke depan,” tambah Heru.

Baca Juga :   Gojek-Tokopedia Merger, Apa Kata Blackpink dan BTS?

Pemerintah karena itu, kata Heru, perlu ikut berperan mengawasi dan menguji platform e-commerce untuk memastikan pertanggungjawaban atas keamanan sistem mereka. Pertanggungjawaban itu, misalnya, dengan menghentikan sementara layanan Tokopedia hingga adanya penilaian bahwa platform ini bisa melindungi data pribadi penggunanya.

Di samping itu, konsumen dinilai perlu mendapatkan kompensasi atas bobolnya data pribadinya mereka.

Secara terpisah, VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan otoritas, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rangka menginvestigasi secara menyeluruh serta meningkatkan sistem keamanan platform untuk menjaga kepercayaan penggunanya.

“Sekali lagi kami tekankan, keamanan data pengguna adalah prioritas Tokopedia karena bisnis kami adalah bisnis kepercayaan,” kata Nuraini.

Nuraini memastikan, dalam upaya pencurian data penggunanya, tidak terjadi kebocoran berkaitan dengan data pembayaran pengguna. “Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia tetap terjaga keamanannya,” tuturnya.

Sebelumnya, beredar informasi seorang hacker dalam sebuah situs pasar gelap menawarkan 91 juta data pribadi pengguna Tokopedia. Data itu dihargai US$ 5 ribu.

Baca Juga :   Tokopedia Kembali Luncurkan TokoPoints

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics