
Pertamina dan Air Liquide Indonesia Menjalin Kemitraan untuk Melakukan Dekarbonisasi

Gedung Pertamina/ist
Air Liquide dan Pertamina bekerja sama untuk menjajaki solusi teknologi yang mendukung dekarbonisasi aktivitas Pertamina di Indonesia. Kedua perusahaan yang telah menandatangani memorandum of understanding (MoU), akan melakukan penelitian bersama dalam menjajaki kemungkinan kemitraan jangka panjang untuk membantu Pertamina melakukan dekarbonisasi di kegiatan operasionalnya.
Air Liquide Indonesia dan Pertamina akan mempelajari solusi yang memungkinkan pengurangan emisi CO2 di site Pertamina, di antaranya solusi Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) serta solusi untuk menghasilkan hidrogen rendah karbon.
Proyek ini akan memanfaatkan keahlian Air Liquide di hidrogen dan portofolio teknologi penangkapan karbon yang telah terbukti, sementara Pertamina akan menghadirkan pengalamannya di sektor energi.
Presiden Direktur Air Liquide Indonesia Marloes Moerman mengatakan Air Liquide bangga bekerja sama dengan Pertamina untuk mengurangi jejak lingkungan dan berinvestasi untuk masa depan rendah karbon di Indonesia. Ia mengatakan sejalan dengan tujuan keberlanjutan pihaknya yang mencakup netralitas karbon pada tahun 2050, Air Liquide berupaya bekerja sama dengan pelanggan menuju industri yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pengembangan masyarakat rendah karbon.
“Kami akan melakukannya dibantu oleh berbagai solusi inovatif yang telah kami kembangkan termasuk solusi penangkapan karbon dan hidrogen rendah karbon,” kata Marloes dalam siaran pers tertulis.
Vice President Corporate Communications Pertamina Fajriyah Usman mengatakan salah satu upaya untuk mendukung ambisi Indonesia adalah pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
Ia mengatakan pada saat yang sama, kerja sama ini sejalan dengan program transisi energi strategis Pertamina dan komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Leave a reply
