20% dari Laba Bersih BTN Dibagikan untuk Dividen

0
304
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Tabungan Negara (BTN) menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022. Pemegang saham menyetujui sebesar Rp609 miliar atau 20% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 dibagikan sebagai dividen tunai. Dengan jumlah tersebut setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp43,39426 per lembar saham.

“RUPST Bank BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 akan dipergunakan sebesar 20% dibagikan sebagai dividen tunai dan sebesar 80% ditetapkan sebagai laba ditahan,” kata Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu dalam keterangan resminya.

Ia menyampaikan, pada tahun ini, perseroan juga telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8% sampai 10%, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 8% sampai 10%, laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 8% sampai 10% serta non-performing loan (NPL) gross diharapkan membaik pada kisaran 3% sampai 3,2%.

Adapun untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menetapkan arah kebijakan umum yakni “Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan” diantaranya dengan mengoptimalkan kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui kerja sama developer, agen properti, mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial. Kemudian, meningkatkan kredit high yield (KRING, KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive.

Selanjutya, fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan CASA pada segmen Ritel dan Institusi serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking. Kemudian, mengembangkan sumber pertumbuhan baru dengan mempercepat implementasi inisiatif digital banking dan digitalisasi proses secara masif yang mendukung pengembangan bisnis berbasis ekonomi perumahan.

Baca Juga :   CLEO Bagikan Dividen Rp41,9 Miliar

Selanjutnya meningkatkan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking dan corporate. Dan terakhir, mempercepat penyelesaian kredit macet dan melanjutkan inisiatif penjualan aset (asset sales) secara bulk.

“Kami berharap kebijakan umum perseroan 2023 bisa semuanya dilaksanakan, sehingga kinerja keuangan bisa bertumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” kata Nixon.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics