
Agregator Voucer Ultra Voucher Incar Dana Rp65 Miliar Lewat IPO

Ilustrasi papan informasi saham di BEI/Antara
PT Trimegah Karya Pratama Tbk (Ultra Voucher) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ultra Voucher akan melepas maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, atau maksimal 500 juta lembar saham.
Adapun harga yang ditawarkan direntang Rp100–Rp130 per saham dengan target dana yang terkumpul sebesar Rp50 miliar–Rp65 miliar.
Ultra Voucher telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.
Direktur Utama PT Trimegah Karya Pratama (Ultra Voucher) Hady Kuswanto mengatakan IPO Ultra Voucher ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk memperkuat bisnis di industri voucer. Industri voucer termasuk voucer digital terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring perubahan pola transaksi masyarakat yang lebih ke arah digital.
“Kami bersyukur, sebagai perusahaan pelopor dan agregator voucer diskon digital di Indonesia, momentum saat ini kami nilai adalah waktu yang tepat untuk melakukan penawaran umum perdana saham,” kata Hadi dalam siaran pers tertulis.
Hadi menjelaskan prospek industri voucer termasuk voucer digital terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring pertumbuhan populasi penduduk yang mendongkrak transaksi ritel dan restoran di Indonesia. Menurut laporan dari SEA E-conomy 2020 (Google, Temasek, Bain & Company), terdapat 37% dari total pengguna layanan digital merupakan pengguna baru, dengan 93% dari mereka berniat untuk melanjutkan aktivitas atau perilaku tersebut setelah pandemi berakhir.
Menurut Hadi, diperkirakan bahwa industri voucer khususnya voucer digital akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Untuk itulah Ultra Voucher berencana untuk melakukan ekspansi ke tempat-tempat ritel yang mudah dijangkau oleh masyarakat, demi mendukung rencana ekspansi ini, Ultra Voucher mengambil langkah strategis salah satunya dengan IPO.
Chief Operating Officer UltraVoucher Riky Boy Permata menjelaskan Ultra Voucher juga termasuk sebuah aplikasi dan features pelengkap dari berbagai platform, perusahaan dan bank digital. Bisnis Ultra Voucher menunjukkan performa positif, sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat melonjak 408,9%. Per Maret 2021, laba tahun berjalan tercatat Rp543,49 juta dengan total penjualan Rp194,48 miliar.
Per Desember 2020, total downloader aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200.000 baik di perangkat Android maupun iOS. Di mana terdapat lebih dari 10.000 pengguna yang melakukan transaksi setiap bulannya. Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 gerai di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, seperti Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain.
Selain rencana IPO, Ultra Voucher juga akan menerbitkan 250 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 16,67%. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal penjatahan dengan ketentuan setiap pemegang 2 (dua) Saham maka berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I.
Leave a reply
