ASDP Indonesia Ferry Setor Dividen Rp101 Miliar

0
136
Reporter: Maria Alexandra Fedho

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menyetorkan dividen sekitar Rp101 miliar kepada pemerintah. Setoran dividen tersebut salah satunya didorong oleh transformasi perseroan sepanjang 2022 yang juga mengukir sejarah dengan mencetak laba tertinggi sepanjang masa sebesar Rp585 Miliar.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin mengungkapkan bahwa dalam RUPS yang digelar pada 26 Juni 2023 lalu disahkan bahwa ASDP akan menyetorkan dividen perusahaan sebanyak 18% dari laba perseroan pada tahun 2022 atau sekitar Rp101 miliar.

“Penyerahan deviden ini sebagai bentuk komitmen kami untuk terus berkontribusi untuk negara, khususnya mendorong program-program kerakyatan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulisnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Kementerian BUMN akan memberikan dividen terbesar sepanjang sejarah BUMN kepada negara senilai Rp80,2 triliun. Yang mana rincian setoran deviden BUMN kepada negara terdiri atas dividen BUMN perusahaan terbuka senilai Rp50,20 triliun dan sisanya Rp29,97 triliun disumbangkan BUMN perusahaan non terbuka.

Baca Juga :   PP Berkolaborasi dengan 23 BUMN Dalam PLTS di Ponpes Darussalam Al Gontory, Batam

Menteri Erick mengatakan bahwa ASDP merupakan salah satu dari tujuh BUMN non terbuka sebagai penyumbang dividen terbesar. Dengan demikian, lanjutnya, ASDP menjadi BUMN yang turut memberi sumbangsih kepada negara, supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak tetapi juga hasil usaha yang baik.

“(Dividen) Untuk apa? Untuk program-program yang mendorong daripada program kerakyatan dari pemerintah seperti bantuan sosial dan sebagainya. Inilah keseimbangan yang terus dijaga, di mana BUMN sehat mampu memberikan kontribusi kepada rakyat Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, manajemen ASDP berhasil melakukan terobosan operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19. Sehingga pada tahun 2022 lalu kembali membukukan kinerja positif dengan mencetak laba bersih tertinggi sepanjang sejarah berdiri Rp585 miliar.

Shelvy mengatakan ada dua faktor utama yang berkontribusi atas pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal, adalah dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, selama tahun 2022, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru tahun 2022 lalu, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal, dan terus menunjukkan kenaikan.

Baca Juga :   Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Ungkap Minat Pengguna Kereta Jarak Jauh

Kedua, faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2022 audited Januari hingga Desember 2022 tercatat membukukan pendapatan Rp4,381 triliun, dan laba bersih Rp585 miliar.

Pendapatan tahun 2022 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp3,328 triliun dan naik 23,4% dibanding realisasi tahun 2021 sebesar Rp3,550 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 220,8% dari target, dan mengalami pertumbuhan 79,4% dari laba di tahun 2021 sebesar Rp326 miliar.

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukkan dengan operating ratio 66,89% lebih rendah dibanding 2021 sebesar 72,05%. Selanjutnya, BOPO Tahun 2022 sebesar 86,06% lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 91,51%, dimana hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

Leave a reply

Iconomics