
BRI Danareksa Sekuritas Jadi Jawara Perantara Perdagangan Obligasi Pemerintah dan Korporasi di Indonesia

Ilustrasi BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS). Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan entitas asosiasi PT Danareksa (Persero) ini berhasil mempertahankan posisi pertama pangsa pasar antar perusahaan sekuritas di liga perantara perdagangan obligasi korporasi dan pemerintah di Indonesia hingga April 2023/Foto: Dok.BRIDS
Transaksi obligasi pemerintah dan korporasi pada kuartal I 2023 menunjukkan laju pertumbuhan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), volume transaksi obligasi pemerintah kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp1.504 triliun, turun dibandingkan Q1 2022 sebesar Rp1.617 triliun. Sementara, volume transaksi obligasi korporasi pada 1Q23 tercatat Rp118 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp75 triliun.
Meskipun kinerja obligasi pemerintah mengalami penurunan, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan entitas asosiasi PT Danareksa (Persero), berhasil mempertahankan posisi pertama pangsa pasar antar perusahaan sekuritas di liga perantara perdagangan obligasi korporasi dan pemerintah di Indonesia hingga April 2023.
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per April 2023, BRIDS menempati posisi pertama pada liga perantara perdagangan obligasi pemerintah dan korporasi dan berhasil meraih pangsa pasar sebesar 1,57% untuk obligasi pemerintah dan pangsa pasar sebesar 7,83% untuk obligasi korporasi, yang mana naik signifikan sebesar 114% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo mengungkapkan bahwa selama lima tahun terakhir, bisnis perantara perdagangan obligasi BRIDS mencatatkan kinerja yang baik dan konsisten menempati posisi jawara pada liga perantara perdagangan obligasi Indonesia. “Hal ini tentunya semakin memantapkan posisi BRIDS menjadi yang terdepan khususnya pada pasar perdagangan obligasi Indonesia,” ujar Laksono dalam keterangan pers, Senin (29/5).
“Perantara perdagangan obligasi pemerintah menempati posisi tiga besar sejak tahun 2019, dan saat ini kokoh berada di peringkat pertama sejak tahun 2022, sementara perantara perdagangan obligasi korporasi menempati posisi lima hingga tiga besar sejak 2021,” tambah Laksono.
Hingga April 2023, bisnis perantara perdagangan obligasi BRIDS mencatatkan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp1,32 triliun. Dari sisi total nilai transaksi, perantara perdagangan obligasi pemerintah BRIDS mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp85 triliun, sementara bisnis perantara perdagangan obligasi korporasi mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp15 triliun, naik agresif 114% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Di tengah ketidakpastian pasar global yang berdampak kepada melambatnya pertumbuhan bisnis perantara perdagangan di pasar modal Indonesia, bisnis perantara perdagangan BRIDS secara keseluruhan masih mencatatkan pertumbuhan yang positif,” tutup Laksono.
Leave a reply
