Buah Transformasi 3 Tahun, Kinerja Bank Neo Commerce Hingga Juni 2023 Semakin Tumbuh Positif

0
270

PT Bank Neo Commerce, Tbk (BNC) yang telah tiga tahun menjalankan transformasi mencatat peningkatan kinerja operasional dan bisnis perbankannya. BNC menyebut raihan kinerja positif hingga saat ini sejalan dengan semakin lengkapnya layanan dan produk yang tersedia di aplikasi neobank.

Berbagai layanan dan produk telah BNC luncurkan dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini yang menjangkau seluruh kalangan, baik secara individu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maupun skala korporasi. Dari layanan pembayaran melalui QRIS sampai dengan transaksional Bisnis dan Payroll.

Dengan demikian nasabah tidak hanya menggunakan layanan BNC di aplikasi neobank untuk kebutuhan tabungan dan investasi, tapi akan bergeser bertransaksi dengan berbagai produk dan layanan yang lebih luas yang menjadikan layanan BNC menjadi layanan perbankan berbasis digital pilihan utama masyarakat.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC mengalami kenaikan sebesar 37,11% menjadi sebesar Rp15,23 triliun pada Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 yang sebesar Rp11,11 triliun. Sebagai bank dengan layanan digital yang terafiliasi dengan Akulaku Group ini, BNC melalui kerjasama partnership dan channeling serta penyaluran secara digital melalui aplikasi neobank mampu meningkatkan penyaluran total kredit sebesar Rp10,11 triliun di Juni 2023, atau naik 43,57% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar Rp7,04 triliun.

Baca Juga :   Bank Neo Commerce Perluas Penyaluran Kredit Modal Kerja Lewat Perusahaan Fintech

Alhasil, aset BNC meningkat 36,63% menjadi Rp19,62 triliun pada Juni 2023, dibandingkan aset pada periode sebelumnya yang sebesar Rp14,36 triliun.

BNC juga mencatat pertumbuhan yang signifikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII). NII BNC meningkat secara signifikan menjadi Rp1,38 triliun atau naik sebesar 152,07% pada Juni 2023 dibandingkan posisi Juni 2022 yang sebesar Rp547,06 miliar.

Adapun rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNC di akhir semester I tahun 2023 sebesar 115,99%, mengalami penurunan yang cukup besar sebesar 40,76%, dari 156,75% pada periode yang sama tahun 2022 lalu. Hal itu membuktikan operasional Perseroan terus semakin membaik dan efisien. BNC juga mencatat rasio Net Interest Margin (NIM) pada Juni 2023 berhasil naik menjadi 16,15% dari 10,16% di Juni 2022, atau naik sebesar 5,99%.

BNC pun mampu menurunkan kerugian yang cukup signifikan, menjadi Rp326,78 miliar pada semester I tahun 2023, turun jauh 46,56% dari rugi pada semester I-2022 yang sebesar Rp611,44 miliar.

Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Commerce, Aditya Windarwo, mengatakan sejak BNC bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, fokus utama BNC adalah terus melengkapi berbagai layanan dan produk keuangan yang disajikan secara digital di aplikasi neobank.

Baca Juga :   Dari Rugi, Lippo Karawaci Kantongi Laba Bersih Rp1,1 Triliun di Semester I-2023

“Saat ini, aplikasi neobank menjadi salah satu aplikasi perbankan yang paling lengkap, terutama bila dibandingkan dengan aplikasi perbankan dengan layanan digital lainnya,” kata Aditya dalam keterangan resminya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics