
Djasa Ubersakti IPO, Perusahaan ke-47 di BEI Tahun 2020

Tangkapan layar Youtube, Direktur Utama PT Djasa Ubersakti Tbk Heru Putranto
PT Djasa Ubersakti Tbk telah mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada 8 Desember 2020. Perusahaan yang bergerak di sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan ini mencatatkan sebanyak 1,5 miliar lembar saham yang terdiri dari 1,2 miliar saham pendiri dan 300 juta lembar saham penawaran umum.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan PT Djasa Ubersakti Tbk dengan kode PTDU pada 8 Desember 2020 resmi menjadi perusahaan tercatat yang ke-47 pada tahun 2020 dan menjadi perusahaan tercatat ke-709 di bursa saham.
Dalam IPO yang dilakukan secara virtual ini, I Gede mengajak kepada perusahaan-perusahaan yang lain untuk mengikuti jejak PTDU yang IPO. “Bagi seluruh entrepreneur di seluruh wilayah Tanah Air, kami meng-encourage untuk mengikuti langkah PT Djasa Ubersakti Tbk yang telah mengutilisasi eksistensi pasar modal. Jangan menunggu besar untuk go public, tapi jadilah besar dengan go public,” kata I Gede.
Saat IPO, Direktur Utama PT Djasa Ubersakti Tbk Heru Putranto mengatakan IPO adalah stimulus untuk betransformasi menjadi perusahaan yang berkualitas dan terpercaya. IPO akan meningkatkan nilai korporasi dan menjaga kesinambungan bisnis dalam jangka panjang. Ia pun menegaskan IPO memicu perusahaan untuk bekerja keras, berkembang dan mempunyai fundamental yang kokoh.
Informasi yang disampaikan perusahaan, PTDU melakukan pencatatan saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp50 per saham dan harga perdana saham sebesar Rp100 per saham. Masa penawaran umum saham dilakukan sejak 30 November hingga 2 Desember 2020 dan melakukan pencatatan saham pada 8 Desember 2020.
PTDU adalah perusahaan jasa konstruksi yang berdiri sejak tahun 1971. Berawal dengan mengerjakan proyek-proyek minyak dan gas, adapun sekarang banyak mengerjakan gedung-gedung bertingkat tinggi.
“Ke depan, PTDU selain menggarap proyek-proyek gedung akan menggarap proyek-proyek infrastruktur dan investasi,” kata Heru.
Perseroan memaparkan total aset yang dimiliki mencapai Rp202,69 miliar, sedangkan total liabilitas dan ekuitas masing-masing Rp137,71 miliar dan Rp64,99 miliar. Perusahaan juga mencatat penjualan bersih Rp25,52 miliar dan laba bersih periode berjalan sebesar Rp5,05 miliar.
Leave a reply
