Hari Ini, Dua Emiten Melantai di Bursa Efek Indonesia

0
727

Dua emiten baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/9). Kedua perusahaan tersebut adalah PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS).

Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengatakan GPSO menjadi perusahaan tercat ke-30 di Bursa pada tahun ini. Sedangkan OILS menjadi perusahaan tercatat ke-31.

“Bursa mengharapkan agar perusahaan tercatat dapat bertumbuh dan pada akhirnya perusahaan mampu berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia,” ujar Yetna dalam seremoni pencatatan perdana kedua emiten tersebut secara daring, Senin (6/9).

GPSO adalah perusahaan perdagangan alat-alat ukur untuk pemetaan dan konstruksi. Pemetaan dan pengukuran dalam laut menggunakan echosounder untuk mengukur kedalaman laut. Pengukuran darat menggukan total station dan GPS, serta pengukuran dari udara menggunakan drone lidar.

Direktur Utama GPSO Karnadi Margaka mengatakan semua pengukuran dan pemetaan yang dilakukan perseroan menggunakan peralatan berteknologi tinggi dan serba digital dalam penyajian datanya.

PT Geoprima solusi berdiri sejak tahun 1997. Sekarang ini, GPSO merupakan agen tunggal merek South. “Kami akan terus berusaha untuk dapat mengembangkan sayap yang lebih luas melalui penguasaan pasar alat survei dan proyek-proyek pengukuran sehingga perusahaan mendapat kepercayaan dari masyarakat luas,” ujar Karnadi.

Baca Juga :   Perusahaan Jasa Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Idea Indonesia Melantai di Bursa

GPSO menawarkan 166,66 juta lembar saham kepada publik atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran perdana sebesar Rp180 per saham, dari penawaran umum perdana saham ini, GPSO meraih dana sebesar Rp29,99 miliar.

Dana hasil penawaran umum perdana ini akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja. Ada pun belanja modal adalah 31,42% untuk pembelian aset berupa Ruko dari pihak terafiliasi Perseroan; sebanyak 37,7% untuk pembelian Lidar Optech atau Light Detection and Ranging. Ini merupakan sebuah teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur dengan cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan informasi lainnya.

Ada pun belanja modal adalah 20,95% untuk pembelian persediaan yaitu Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak. Kemudian sebanyak 9,83% untuk biaya pemasaran, promosi dan iklan serta sewa kantor perwakilan.

Selanjutnya, PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) adalah perusahaa yang bergerak di bidang minyak kelapa. Direktur Utama OILS, Johan Widakdo mengatakan di masa pandemi ini, perseroan tetap membukukan kinerja keuangan yang gemilang. Pada tahun 2020 dengan dedikasi tim yang sangat kuat, menurutnya, OILS mampu untuk mencetak penjualan lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp293,8miliar.

Baca Juga :   Setelah IPO, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk Tambah Kapasitas Produksi

“Dengan pertumbuhan yang lebih dari 300% dalam kurun waktu lima tahun dan adanya pembukaan pasar-pasar baru, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan lama dan pelanggan baru perseroan sehingga tujuan perseroan dapat tercapai,” ujarnya.

Dalam penawaran umum perdana ini, OILS menawarkan sebanyak 150 juta lembar saham kepada masyarakat atau 33,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran sebesar Rp270 per saham, OILS mendapatkan dana sebesar Rp40,5 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana ini, setelah dikurangi biayabiaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja yaitu pembelian bahan baku produksi. Bahan baku produksi dibeli dari penyedia bahan baku kelapa dengan nilai pembelian bahan baku yang direncanakan adalah sebesar Rp40 miliar.

 

Leave a reply

Iconomics