Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Meningkat, BI Siaga Jaga Stabilitas Rupiah

0
1078

Bank Indonesia (BI) menyatakan selalu siaga di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah yang mengalami tekanan akibat ketidakpastian pasar keuangan global. Dari awal tahun (ytd) hingga 17 Maret, rupiah mengalami depresiasi sebesar 2,62%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan ketidakpastian pasar keuangan global meningkat sebagai reaksi pasar atas stimulus fiskal di Amerika Serikat dan juga pemulihan ekonomi negara tersebut yang lebih cepat. Meskipun di sisi lain, bank sentral Amerika Serikat, The Fed, diperkirakan belum akan mengubah kebijakan moneternya pada tahun ini.

Pemerintah Amerika Serikat menambah stimulus fiskal sebesar US$ 1,9 triliun yang berlaku sejak 17 Maret 2021. Kemudian ada rencana tambahan stimulus fiskal sebesar US$2 triliun pada triwulan IV-2021.

Perry mengatakan reaksi pasar atas paket kebijakan fiskal yang lebih besar dan prospek pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS tersebut telah mendorong kenaikan yield US Treasury dan ketidakpastian pasar keuangan global. Perkembangan ini berpengaruh terhadap tertahannya aliran modal ke sebagian besar negara berkembang, dan berdampak pada kenaikan yield surat berharga dan tekanan terhadap mata uang di berbagai negara tersebut, termasuk Indonesia.

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics