
Kredit Perbankan Tumbuh Kencang, Apanya yang Hancur dari Ekonomi Kita?

Stockbit Talk dengan topik '2023 Indonesia Terang? Sektor Saham yang Perlu Dipantau", menghadirkan narasumber Thomas William Simardjo, Founder Investorsaham.id dan Augustinus Gerald Windoe, Fund Manager PT Trimegah Asset Management/Foto: Tangkapapan Layar Youtube
Masyarakat Indonesia mestinya tak perlu khawtir berlebihan terhadap potensi resesi pada tahun depan. Secara global, perekonomian di sejumlah negara maju memang diperkirakan akan mengalami penurunan sebagai imbas dari inflasi tinggi dan pengetatan kebijakan moneter.
Tetapi, menurut Thomas William Simardjo, Founder Investorsaham.id, data-data ekonomi Indonesia saat ini tidak menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia akan suram pada tahun depan.
“Saya juga agak bingung kalau orang pada takut resesi. Sedangkan di sisi lain, penyaluran kredit bank meningkat. Kalau penyaluran kredit bank mengalami peningkatan lumayan tinggi, apanya yang hancur ekonomi kita. Investasi dari luar masuknya begitu masif ke Indonesia. Jadi, dari semua data ekonomi saya tidak melihat ada indikator yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia akan gelap, akan suram di tahun depan. Menurut saya, begitu bagus,”ujar Thomas dalam Stockbit Talk dengan topik ‘2023 Indonesia Terang? Sektor Saham yang Perlu Dipantau” dan dikutip Theiconomics, Sabtu (26/11).
Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit pada Oktober 2022 tercatat sebesar 11,95% (yoy), ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan hampir seluruh sektor ekonomi. Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,4% (yoy).
Selain data penyaluran kredit masih tumbuh kencang, menurut Thomas, data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia juga meningkat luar biasa. Pemerintah juga merilis kebijakan yang membolehkan wisman untuk tinggal di Indonesia selama 10 tahun.
“Bank Indonesia juga mengeluarknan kebijakan yang bagus lagi yaitu memperpanjang DP 0% untuk perumahan sama otomotif. Produksi untuk otomotif pun meningkatnya pesat. Jadi saya tidak melihat data ekonomi yang suram untuk tahun depan,”ujar Thomas.
Tahun 2023, Indonesia juga mempersiapkan penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024. Menurut Augustinus Gerald Windoe, Fund Manager PT Trimegah Asset Management, biasanya dalam tahun politik konsumsi akan makin menggeliat yang didorong oleh belanja-belaja politik. “Biasanya perputaran uang itu lebih cepat pada saat adanya pemilu,” ujar Augustinus.
Karena tahun 2024 juga digelar pemilihan kepala daerah serentak, menurut Augustinus, bakal banyak posisi penjabat kepala daerah yang diisi oleh pejabat dari Kementerian Dalam Negeri. Diharapkan belanja APBD akan lebih difokuskan untuk peningkatan ekonomi daerah. Selain itu, bila selama ini banyak dana APBD yang mengendap di BPD, diharapkan dengan dipimpin pejabat dari Kemendagri, ada optimalisasi belanja daerah sehingga tidak ada lagi dana yang mengendap tanpa digunakan untuk perekonomian.
Lantas sektor apa yang perlu dipantau oleh investor saham pada tahun depan? Menurut, Agustinus, sektor yang diuntungkan selama tahun politik biasanya adalah sektor consumer.
Leave a reply
