
Pendapatan IPCM Hingga Kuartal III-2023 Naik 27,87%

Shanti Puruhita, Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM)
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 27,87% selama sembilan bulan pertama di tahun 2023 (9M2023). Pendapatan pada 9M2023 sebesar Rp858,11 miliar sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp671,05 miliar (YoY). IPCM juga mencatatkan kenaikan laba sebesar Rp119,78 miliar, naik 17,81% dari Rp101,67 miliar (YoY).
”Kami optimistis untuk dapat mencapai target 2023 dan mempertahankan fundamental perusahaan yang baik. Upaya-upaya penerapan strategi perusahaan dalam bentuk optimalisasi pelayanan, peningkatan kerjasama dengan mitra, pembaruan alat produksi dalam bentuk pembangunan kapal tunda dan motor pandu serta efektivitas pola kerja yang mengutamakan unsur keselamatan dalam pelayanan pemanduan penundaan kapal untuk kepuasaan pengguna jasa, merupakan komitmen kami,” kata Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita dalam keterangan resminya.
Kontribusi utama pendapatan IPCM diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp756,28 miliar atau 88,13% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah jasa pengangkutan dan lainnya sebesar Rp70,33 miliar atau 8,19% serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp31,50 miliar atau 3,67%. Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp326,02 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp227,47 miliar dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp163,72 miliar. Peningkatan pendapatan Tersus pada periode ini mengalami kenaikan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendapatan TUKS, dengan kenaikan masing-masing sebesar 73,74% dan 34,99% dibanding periode tahun 2022 lalu.
Adapun beban pokok pendapatan naik sebesar 32,95% dari Rp480,68 miliar menjadi Rp639,09 miliar yang sebagian besar terkontribusi dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Kendati demikian, dengan menjalankan rencana strategis perusahaan, Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 20,47% menjadi Rp 144,95 miliar dari Rp 120,33 miliar di tahun sebelumnya. IPCM juga dapat mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,91% dari Rp 1,49 triliun pada 9M2022 menjadi Rp 1,55 triliun pada 9M2023.
IPCM juga menyampaikan peningkatan kerjasama dengan mitra juga aktif dilakukan antara lain dengan ditandatanganinya beberapa perjanjian jangka panjang dengan PT Cemindo Gemilang Tbk, PT Nusantara Regas, PT Jawa Satu Power, PT Lang Lang Laju Layang dan PT Pelabuhan Bukit Prima. Selain itu IPCM juga telah menandatangani kesepakatan kerjasama terkait jasa pemanduan dan penundaan dengan Sub Holding PELINDO Jasa Maritim untuk seluruh wilayah Regional 2 PELINDO.
Menurut Shanti, kerjasama-kerjasama ini merupakan langkah strategis IPCM dalam upayanya mencapai target perusahaan dengan cara sinergi antara Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
Leave a reply
