
Rupiah Menguat, Gubernur BI Apresiasi Eksportir dan Pelaku Pasar Domestik

Gubernur BI Perry Warjiyo/Lifepal.co.id
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berangsur-angsur menguat. Meski sejak awal tahun hingga Selasa (14/4), rupiah masih terdepresiasi sekitar 14,24%, tetapi sepanjang April ini rupiah sudah terapresiasi sebesar 2,97%, dari 16.285,17 pada 31 Maret lalu menjadi 15.643,39 pada Selasa (14/4).
“Penguatan nilai tukar rupiah pada bulan April 2020 didorong oleh kembali meningkatnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik pasca ditempuhnya berbagai kebijakan di banyak negara serta kebijakan yang ditempuh di Indonesia dalam memitigasi dampak penyebaran Covid-19 baik dari sisi kemanusiaan, dari sisi ekonomi maupun dari sisi sektor keuangan,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perrry Warjiyo saat konferensi pers secara daring, Selasa (14/4).
Perrry menambahkan perkembangan rupiah yang kembali menguat juga didukung oleh berlanjutnya pasokan suplai valuta asing (valas) dari pelaku pasar domestik sehingga terus dapat menopang stabilitas nilai tukar rupiah.
“Karena itu, kami Bank Indonesia menyampaikan apresiasi kepada para ekportitir maupun para pelaku pasar domestik yang ikut di dalam melakukan suplai di pasar valas,” ujar Perry.
Bank Indonesia memandang bahwa level nilai tukar Rupiah dewasa ini memadai untuk mendukung penyesuaian perekonomian, yang secara fundamental tercatat “undervalued”, dan diprakirakan bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp 15.000 per dolar AS di akhir tahun 2020.
Ke depan, kata Perry, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan terus meningkatkan intensitas intervensi di pasar DNDF, pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas.
Leave a reply
