
Sektor Keuangan Syariah di Pusaran Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Dirut Telkom Ririek Adriansyah (tengah) disaksikan Direktur Consumer Service Telkom FM Venusiana R (kiri) & Direktur Utama Telkom Akses Semly Saalino (kanan) meresmikan Telkom Akses Command Center di Legok, Banten/Dok. Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk siap membantu mendorong pertumbuhan ekonomi syariah berbasis digital. Juga siap mendorong agar ekonomi dan keuangan syariah digital ini bisa lebih diwarnai dengan penerapan asas-asas syariah.
“Saya sampaikan beberapa hal yang menjadi program di Telkom yang dimaksudkan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di negara ini. Seperti yang disebutkan tadi, pembelanjaan lewat digital tumbuh 24% per tahun hingga 2025,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah di peresmian Lembaga Shafiec-Forum Nasional Keuangan Syariah, Jumat (12/3).
Kendati diperkirakan tumbuh setiap tahun, menurut Ririek, aktivitas ekonomi digital Indonesia masih relatif rendah karena hanya berkontribusi 3% terhadap produk domestik bruto (PDB). Dengan kata lain, angka tersebut hanya setengah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Tangkapan layar YouTube, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah/Iconomics
Karena itu, kata Ririek, potensi ekonomi digital Indonesia masih sangat besar. Selanjutnya, sebelum dan di masa pandemi Covid-19 ada kecenderungan masyarakat yang mencapai 40% lebih go digital. Dari jumlah itu, 93% akan tetap menggunakan saluran digital dalam aktivitasnya selepas pandemi nanti.
“Inilah yang kira-kira disebut sebagai new normal. Pun lama waktu orang menghabiskan kegiatan (digital) akan bertambah, bahkan setelah Covid-19,” ujar Ririek.
Menurut Ririek, ada 5 aktivitas ekonomi digital yang saat ini sedang tumbuh di Indonesia termasuk sektor jasa keuangan berbasis syariah yang mulai tumbuh. Adapun 5 aktivitas itu adalah e-commerce; layanan jasa keuangan; layanan transportasi termasuk pengiriman makanan; travel online; dan media online.
Sementara itu, kata Ririek, di masa Covid-19 aktivitas digital yang bertumbuh ada 2 sektor yaitu kesehatan dan pendidikan. Sektor kesehatan online tumbuh karena banyaknya masyarakat yang berkonsultasi secara digital di masa pandemi ini. Begitu pun sektor pendidikan yang harus dilakukan secara virtual karena kebijakan pembatasan sosial.
Lantas apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia? Pertama, kata Ririek, dari sisi demografi di mana populasi pengguna internet dan media sosial di Indonesia cukup tinggi. Bahkan Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang paling aktif menggunakan media sosial.
“Selain populasi dan penetrasi pengguna internet, hal lainnya jumlah UMKM yang mencapai 63 juta unit usaha baru 15% yang go digital. Lalu, ada 6 startup dengan status unicorn di Indonesia,” kata Ririek.
Leave a reply
