Setelah Pertamina Geothermal Energy, Nanti akan Ada Lagi IPO Jumbo dari BUMN

0
487

Proses penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE yang saat ini sedang berlangsung, nanti akan diikuti oleh anak usaha Pertamina lainnya yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, nilai emisi IPO PHE juga terbilang jumbo alias besar.

“Tadi, pertanyaannya, kira-kira berapa kisarannya (nilai emisi), ini tergantung dari appetite dari eksternal juga, tetapi kisarannya sekitar Rp8 atau 9 triliun untuk yang PHE,” ungkap Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers, Senin (6/2).

Nilai emisi IPO PHE ini tak jauh beda dengan nilai emisi IPO PGE, anak usaha Pertamina yang begerak di sektor panas bumi. Mengutip prospektus awal PGE akan menawarkan saham kepada publik maksimal 10,35 miliar saham, yang mewakili maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Adapun kisaran harga perdana saham PGE yang ditawarkan kepada investor adalah antara Rp820 sampai dengan Rp945 setiap saham. Dengan harga penawaran tersebut, diperkirakan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak Rp9,78 triliun.

Baca Juga :   Stafsus Arya Sinulingga: IPO PHE Bukan Ditunda, Tapi Menunggu Laporan Kuartalan

Inarno menjelaskan semestinya, proses IPO PHE dilakukan sebelum PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE. Namun, IPO PHE ditunda karena ada masalah teknis yang harus diperbaiki. “Salah satunya laporan keuangan yang tadinya bulan Juni, akan memakai laporan keuangan bulan Desember (2022),” ujar Inarno.

Selain PHE, menurut Inarno BUMN lainnya yang juga berencana akan melantai di Bursa Efek Indonesia adalah Pupuk Kaltim. Tetapi, rencana IPO Pupuk Kalitim ini belum masuk dalam daftar atau pipeline OJK, karena belum didaftarkan ke OJK.

Mengutip situs perusahaannya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Hingga saat ini, PHE mengelola portofolio dan/atau operasional sebanyak 58 anak perusahaan, 6 perusahaan patungan dan 2 perusahaan afiliasi yang mengelola blok-blok migas di dalam dan luar negeri, serta bergerak di kegiatan usaha hilir migas dan services, dengan jumlah pekerja sampai tahun 2019 sebanyak 2.437 orang.

Pada akhir tahun 2019, PHE memiliki 58 anak perusahaan yang terdiri dari 53 AP di dalam negeri dan 5 AP di luar negeri, yang mengelola 48 Wilayah Kerja dalam negeri dan 2 Wilayah Kerja luar negeri, meliputi :

Baca Juga :   Sukses Layani Jutaan Pemudik, Satgas RAFI Pertamina Resmi Ditutup

1. Joint Operating Body/Badan Operasi Bersama : 6 WK
2. Operator : 23 WK
3. Non-Operator : 19 WK
4. Luar Negeri : 2 WK

Selain itu PHE memiliki anak perusahaan afiliasi, yaitu PT Arun NGL dan Natuna-2 BV; 1 Perusahaan perusahaan joint venture/ patungan di Malaysia; dan memiliki saham di 4 perusahaan patungan yaitu PT Donggi Senoro LNG, PT PDSI, PT Pertagas Niaga, PT Pertamina Hulu Indonesia, PT Pertamina Mahakam, PT Pertamina Drilling Company dan PT Pertamina Geothermal Energi Lawu.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics