
Stafsus Arya Sinulingga: IPO PHE Bukan Ditunda, Tapi Menunggu Laporan Kuartalan

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga/Dok. Iconomics
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan mengenai status Initial Public Offering (IPO) atau rencana penawaran umum perdana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang saat ini masih menunggu audit terlebih dahulu.
“PHE bukan ditunda, PHE memang kan harus nunggu laporan keuangan triwulan, nunggu laporan triwulannya dulu. Jadi laporan bulan dua, bulan tiga sudah keluar laporan keuangan baru bisa setelah itu,” kata Arya usai acara Ngobrol Pagi BUMN pada Rabu (08/02/2023).
Jika seluruh laporan keuangan sudah selesai diaudit maka kemudian baru bisa melanjutkan prosesnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk proses IPO.
Arya menyebutkan bila PHE tidak melakukan ekspansi maka di tahun 2030 akan semakin banyak impor bahan bakar minyak (BBM).
“Kalau dia ga ekspansi itu, kita akan impor BBM makin besar jadi ketahanan energi kita itu menurun sementara kita pengen energi kita tinggi. Kita ga mau utang, Pertamina ga mau utang,” jelas Arya.
Mengenai nilai emisi IPO PHE, tidak jauh berbeda dengan nilai emisi IPO pada PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yakni di kisaran Rp8 atau Rp9 triliun.
“Tadi, pertanyaannya, kira-kira berapa kisarannya (nilai emisi), ini tergantung dari appetite dari eksternal juga, tetapi kisarannya sekitar Rp8 atau 9 triliun untuk yang PHE,” kata Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers, pada Senin (06/02/2023).
Leave a reply
