Tugu Insurance Catat Laba Bersih Rp552 Miliar Hingga Kuartal III-2024
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp552 miliar berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian per September 2024.
Perolehan laba bersih tersebut ditopang premi bruto yang melonjak sebanyak 26% di September 2024 menjadi Rp6,9 triliun. Di sisi lain, pendapatan underwriting Tugu Insurance mencapai Rp2,3 triliun atau naik 17% secara tahunan dibandingkan dengan tahun lalu. Selain underwriting, pendapatan investasi Tugu Insurance juga mengalami pertumbuhan.
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat menyampaikan bahwa selain bersumber dari pendapatan underwriting dan pendapatan investasi, pendapatan usaha lainnya juga mengalami pertumbuhan. Pendapatan usaha lainnya yang berasal dari jasa penyewaan properti, survei dan penjualan kendaraan bahkan naik 21% mencapai Rp 420 miliar.
“Dapat dilihat total pendapatan Tugu Insurance mampu melonjak 16% secara tahunan menjadi Rp3,2 triliun per akhir September 2024. Pencapaian ini meningkat dari Rp2,7 triliun pada akhir periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Tatang dalam keterangan resminya.
Ia juga menyampaikan beban biaya cenderung stabil. Hal ini terlihat dari beban klaim neto yang hanya naik 9% secara tahunan menjadi Rp1,6 triliun. Adapun beban usaha perseroan justru mengalami penurunan 5% tahunan. Tatang mengatakan total beban Tugu Insurance di luar pendapatan atau beban lain-lain mencapai Rp2,38 triliun atau naik 6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,24 triliun.
Tugu Insurance menyebut laba usaha inti melesat sebesar 57% sepanjang Januari-September 2024. Tugu Insurance menyatakan kinerja selama 9 bulan yang baik di tahun 2024 ini menunjukkan bahwa sumber dari laba memang berasal dari bisnis inti yang semakin membaik.
Tatang pun menambahkan bahwa dari sisi laba bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk, Tugu Insurance mengantongi Rp552 miliar hingga akhir September 2024. Terdapat penurunan 51% dibanding tahun yang lalu. Namun, hal ini disebabkan Tugu Insurance tidak lagi membukukan pendapatan lain-lain sekali waktu dari kemenangan kasus atas Citibank (N.A).
Beberapa segmen utama yang turut menopang profitabilitas Tugu Insurance tahun ini yaitu segmen asuransi kebakaran dan properti, segmen asuransi energi terutama onshore dan segmen penerbangan. Ketiga segmen asuransi tersebut mengalami peningkatan dari sisi marjin underwriting, terutama karena pertumbuhan premi mampu diimbangi dengan stabilitas beban komisi dan juga beban klaim. Apalagi segmen asuransi kebakaran sebagai penyumbang terbesar premi Tugu Insurance.