
Angkasa Pura I Bandingkan Jumlah Pesawat yang akan Dilayani Saat Periode Mudik 2023 vs 2019

Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi/Dok. Iconomics
Kementerian Perhubungan memproyeksikan angkutan mudik Lebaran tahun 2023 akan terjadi peningkatan menjadi 123 juta pemudik dibandingkan pada tahun 2022 sebanyak 85 juta. Melihat proyeksi peningkatan yang cukup pesat ini, Angkasa Pura I akan melayani sebanyak 412 pesawat. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan pada tahun lalu sebanyak 335 pesawat.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan bahwa jumlah 412 pesawat tersebut memang lebih banyak dibanding tahun lalu, namun masih lebih rendah dibandingkan pada tahun 2019.
“412 pesawat ini masih dibawah angka kondisi normal di tahun 2019, di mana ada 650 pesawat yang dioperasikan di domestik. Jadi isu yang muncul mungkin nanti adalah terkait dengan jumlah pesawat yang terbatas untuk melayani lonjakan jumlah pemudik di tahun ini,” kata Faik dalam Rapat Dengar Pendapar (RDP) bersama DPR Komisi VI pada Senin (10/04/2023).
Faik menjelaskan bahwa memang kondisi traffic sepenuhnya belum pulih, namun diproyeksikan selama mudik Lebaran 2023 ini akan terjadi lonjakan.
AP I akan siap siagakan seluruh bandara berdasarkan permintaan operator penerbangan. Adapun bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, bandara Sulta Hasanudin Makassar Ujung Pandang, dan bandara Sam Ratulangi Manado beroperasi selama 24 jam.
“Jadi mengakomodir kemungkinan terbatasnya jumlah pesawat sehingga kami cukup fleksibel apabila teman-teman dari airlines ingin menambah penerbangannya. Maka kami fleksibel untuk melayani 24 jam,” kata Faik.
Hingga saat ini sudah ada 7 bandara yang sudah meminta untuk penerbangan tambahan yang dilayani oleh 11 airlines dengan penambahan kapasitas sebanyak 207.900 seat.
Terkait kesiapan operasi angkutan, AP I telah menyiapkan posko pengendalian transportasi udara, memastikan kesiapan fasilitas terkait keselamatan, keamanan, pelayanan, dan juga kesehatan dalam kondisi laik operasi. AP I juga menyiapkan dokumen SOP mengatur flow penumpang berdasarkan jumlah kepadatan penumpang.
Faik juga menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan koordinasi dengan stakeholder angkutan darat agar tidak terjadi penumpukan di bandara.
“Kita juga melakukan koordinasi untuk memastikan jumlah angkutan darat yang dari bandara itu bisa tercukupi. Termasuk di sini adalah dengan kereta api,” lanjutnya.
Selain itu, dalam keselamatan bandar udara, AP I melakukan berbagai hal diantaranya melakukan safety assurance untuk memastikan keselamatan operasional bandar udara; safety awareness yaitu untuk meningkatkan pemahaman terkait keselamatan operasi; dan safety promotion untuk mempublikasikan kegiatan dan informasi tentang keselamatan operasional di bandara.
Leave a reply
