
Aceh Jalur Alternatif Ekspor Minyak Sawit ke India dan Pakistan

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono/Gapki
Provinsi Aceh adalah lokasi strategis bagi alternatif baru jalur ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia. Aceh berdekatan dengan India dan Pakistan secara geografis. Kedua negara masuk dalam negara-negara tujuan utama ekspor minyak sawit indonesia.
“Dengan pengembangan fasilitas berupa infrastruktur, pelabuhan, listrik, gas dan juga kapasitas produksi kelapa sawit yang besar, saya yakin Aceh bisa memproduksi industri hilir kelapa sawit sekaligus menjadi jalur ekspor Indonesia ke India dan Pakistan” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono dalam siaran pers, Sabtu (7/12/2019).
Data Badan Pusat Stratistik (BPS) menyebutkan jumlah ekpor minyak sawit Indonesia ke India mencapai angka 6,7 juta ton tahun 2018. Nilai tersebut secara global menjadikan India sebagai negara tujuan ekspor minyak sawit terbesar. Sedangkan ekspor ke Pakistan mencapai 2,5 juta ton tahun 2018. Jumlah ekspor ke Pakistan optimistis akan terus bertambah seiring dengan dilakukannya kesepakatan-kesepakatan perdagangan antara kedua negara.
Joko menekankan peran sawit Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia akan menjadi alternatif paling sustainableuntuk memenuhi kebutuhan minyak nabati masyarakat dunia. Produktivitas minyak kelapa sawit merupakan yang paling tinggi dibandingkan minyak nabati lainnya. Mengutip data dari International Union for Conservation Nature (IUCN), untuk menghasilkan 1 ton minyak nabati, rapeseed memerlukan 1,25 Ha lahan, bunga matahari memerlukan 1,42 Ha lahan dan kedelai 2 Ha lahan, sedangkan sawit hanya memerlukan 0,26 Ha lahan.
“Jika kebutuhan dunia terus bertambah sedangkan produksi kelapa sawit stagnan maka yang akan terjadi ialah dunia akan melakukan deforestasi yang jauh lebih besar untuk memenuhi kebutuhan manusia, yakni dengan ekspansi perkebunan kedelai maupun rapeseed,” tandas Joko.
Leave a reply
