Mau Contoh Kelola Talent ala DBS Indonesia?

0
117

Sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci. Chief Executive Officerof DBS Bank, Piyush Gupta, mengatakan bahwa harus menata kembali dunia perbankan seiring dengan perkembangan zaman atau perbankan akan musnah. Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia secara aktif melakukan penyesuaian di berbagai sisi, tidak terkecuali SDM. Komposisi talentpada DBS Indonesia mayoritas generasi Y. Adapun komposisinya lintas generasi meliputi baby boomers sebanyak 1%, gen X sebanyak 31%, gen Y sebanyak 67%, dan gen Z sebanyak 1%.

Bank DBS Indonesia kerap berusaha menyeimbangkan junior dan senior talent untuk mencapai transformasi perbankan. Managing Director, Head of Digital Banking, PT Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto mengatakan baik junior dan senior talent sama-sama memiliki peluang untuk menduduki posisi strategis di mana posisi Senior Associate ke bawah diisi oleh junior talent dan posisi Assistant Vice President (AVP) ke atas diisi oleh senior talent.

 “Saat ini, komposisi sumber daya manusia di DBS Indonesia didominasi oleh generasi milenial, di mana posisi-posisi strategis pun diduduki oleh generasi milenial, di antaranya sebanyak 49% menduduki posisi sebagai Vice President (VP) dan sebanyak 18% generasi milenial yang bekerja di DBS Indonesia menduduki posisi sebagai Assistant Vice President (AVP),”kata Leonardo dalam siaran pers.

Baca Juga :   Inilah Para Penerima Penghargaan Indonesia Financial Brand Awards 2022 dan Indonesia Top Financial Industry Executive Awards 2022

Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi, DBS Group juga memanfaatkan teknologi dalam proses perekrutan talent. DBS Group menggunakan Jobs Intelligence Maestro (JIM) yang merupakan virtual recruitment AI-powered bot. Dalam proses perekrutan, DBS Group juga menerapkan sistem Hack2Hire, di mana DBS Group telah berhasil merekrut 500 digital marketer, system engineers, data scientists dan full stack developers.

 DBS menyelaraskan perbankan dengan generasi milenial dengan mengadopsi start-up culture yang diterapkan dalam bisnis perusahaan. Penerapan tersebut dapat dilihat dari open workspace yang memungkinkan talent untuk saling berinteraksi dengan bebas. Penerapan lainnya adalah budaya belajar yang kuat dan berkelanjutan melalui penyediaan classroom learning, online learning, experiential learning, gamified learning, dan social learning.

 Menurut Leonardo, DBS sangat paham bahwa generasi milenial menginginkan tempat kerja yang menyediakan beragam fasilitas yang dapat mendukung perkembangan diri mereka serta fleksibilitas yang tinggi dalam bekerja. Oleh karena itu, DBS menyediakan iFlex@DBS yang merupakan benefit untuk kesehatan, keluarga dan wellness, Flexi Working Arrangement (FWA) yang memungkinkan karyawan bisa mengatur jam kerja yang fleksibel dan kebebasan bekerja dari mana saja, iHealth yang merupakan program untuk menjaga kesehatan, iShares@DBS yang merupakan program untuk investasi dalam bentuk saham DBS dan parental leave yang memiliki rentang lebih panjang dari biasanya ditambah lagi dengan pengaturan pengambilannya yang fleksible bagi talent yang baru melahirkan.

Leave a reply

Iconomics