
Untuk Memanfaatkan AI, Komdigi Sebut Manusia Harus Kuasai 3 Komponen Inti, Apa Saja?

Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Dirjen Ekosistem Digital Komdigi Aju Widya Sari/Iconomics
Perkembangan teknologi digital dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia terus berkembang. Karena itu, pemanfaatan AI dan teknologi digital harus dipahami secara baik, agar tidak menjadi masalah yang menghambat kehidupan manusia.
Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Direktorat Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Aju Widya Sari mengatakan, dalam memanfaatkan AI, manusia harus menguasai 3 komponen inti. Ketiga komponen itu adalah algoritma, data, dan komputasi.
Seiring bekembangnya penggunaan sistem AI dalam perangkat kehidupan sehari-hari, kata Aju, mendorong penggunanya untuk menguasai ketiga inti itu. Dengan memahami ketiga hal tersebut, manusia dapat lebih mudah memanfaatkan teknologi AI untuk sesuatu yang positif.
“Algoritma, data, dan compute memang harus menjadi sumber yang penting untuk seluruh sumber daya manusia untuk bisa menguasai hal tersebut. Kemudian bagaimana AI ini bisa berdampak pada kehidupan kita,” kata Aju dalam acara The Iconomics Digital Forum di gedung RRI, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan hak digital, kata Aju, Komdigi telah mengeluarkan kebijakan pemanfaatan AI melalui Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Aturan itu, memastikan bahwa inovasi teknologi AI dapat digunakan untuk kebaikan dan manfaat bersama.
Aju menyebutkan, penerapan etika kecerdasan buatan menjadi hal fundamental memitigasi risiko, dan masalah potensial melalui dukungan para stakeholders. “Tentunya dampaknya pada hak digital. Yang pertama semua bebas untuk berekspresi, karena salurannya ada, medianya ada, semua ada di tangan kita, semua bebas berekspresi. Akhirnya juga berdampak pada privasi, jadi privasi ada yang terganggu, ada juga yang bisa menjadi nilai tambah secara pribadi,” ujar Aju.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Big Data dan AI (Abdi) Rudi Rusdiah mengatakan, teknologi digital dan AI dapat mengubah cara bisnis beroperasi. AI banyak berjasa terhadap teknologi dunia usaha di antaranya dalam bisnis startup, dan perbankan.
Dalam 2 jenis usaha itu, kata Rudi, AI berjasa dalam memastikan keamanan dan mempermudah pengguna. Selain itu, penggunaan AI justru dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekaligus jawaban atas keraguan sebagian masyarakat, yang menilai AI akan menggantikan peran manusia dalam berbagai hal.
“Apakah itu steam engine, apakah itu penggunaan komputer, dikhawatirkan selalu mengurangi pekerjaan. Tapi ternyata tidak. Bisa positif juga. Nanti kita lihat saja bagaimana ini. Karena banyak juga AI akan menciptakan lapangan kerja. Apakah itu untuk pengembangan AI, sistem robotikanya, atau analythics-nya, manajemen, dan lain sebagainya,” tambah Rudi.
Leave a reply
