
Gelar Program DHB 2025, Danamon Sebut Semua Nasabah Berpeluang Menang

Bank Danamon kembali selenggarakan program Danamon Hadiah Beruntun (DHB) 2025/Dok. Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk menggelar program Danamon Hadiah Beruntun (DHB) yang telah dimulai sejak 1 Februari lalu, dengan skema pengumpulan nomor undian yang bervariatif. Sebagai organisasi yang fokus melayani konsumen, Danamon mendengarkan berbagai masukan dari nasabah untuk membuat program DHB semakin baik.
“Dengan hadiah grand prize yang baru yaitu Mercedes-Benz EQB 250+Progressive Line serta skema hadiah dan pengumpulan nomor undian yang terbaru ini, lebih banyak lagi masyarakat dan nasabah dari seluruh Indonesia dan seluruh lapisan yang dapat berpartisipasi dan berkesempatan menjadi pemenang,” kata Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon Ivan Jaya dalam keterangan resminya pada Senin (17/2).
Sementara itu, Chief Digital Officer Bank Danamon Andreas Kurniawan mengatakan, penambahan undian dan pemberian hadiah dengan skema baru, untuk menyesuaikan perkembangan transformasi digital di Indonesia, terutama dalam industri perbankan.
“Kami menyadari bahwa masyarakat terutama Gen Z dan milenial, semakin banyak yang menggunakan mobile banking untuk keperluan transaksi perbankan mereka, sehingga kami memperluas cakupan DHB 2025 untuk dapat menarik nasabah baru, serta meningkatkan partisipasi dan loyalitas nasabah secara keseluruhan,” ujar Andreas.
Kemudian, kata Andreas, program DHB 2025 merupakan wujud dari komitmen perusahaan dalam mendukung program literasi keuangan, dan percepatan transaksi digital yang dilakukan pemerintah. Berdasarkan data survei nasional literasi dan inklusi keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2024 indeks inklusi keuangan Indonesia berada di angka 75,02%, atau masih di bawah target OJK sebesar 93% pada 2027.
Karena itu, kata Andreas, pihaknya berharap program DHB dapat meningkatkan minat masyarakat untuk memiliki rekening tabungan, dan menggunakannya sebagai alat transaksi sehari-hari.
“Dengan demikian, dapat mendukung pemerintah meningkatkan indeks inklusi keuangan dan transformasi digital sistem keuangan di Indonesia,” kata Andreas.
Leave a reply
