
Pendanaan IP Dinilai Mampu Perkuat Sektor Ekonomi Kreatif, DPR Siap Dukung Lewat Regulasi

UpClose 2024 bahas strategi pendanaan berbasis teknologi untuk mendukung intellectual property dan sektor ekonomi kreatif Indonesia/Dok. UpBanx
Pendanaan intellectual property (IP) dinilai bisa menjadi landasan utama dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan pendanaan IP, aset kekayaan intelektual bisa dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman atau modal kerja.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar mengatakan, dalam menerapkan IP dibutuhkan dukungan lintas sektor, termasuk startup, swasta, BUMN, dan pemerintah. Kolaborasi lintas sektor menjadi sesuatu yang penting untuk mendorong sektor ekonomi kreatif.
“Kolaborasi lintas sektor bukan hanya pilihan, tetapi sebuah keharusan jika kita ingin ekonomi kreatif Indonesia tumbuh berkelanjutan,” kata Irene dalam acara UpClose 2024 di Mas Land Epicentrum, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, DPR siap mendukung pendanaan IP melalui regulasi yang progresif dan adaptif. DPR berkomitmen menghadirkan dan menyusun regulasi yang responsif terhadap kebutuhan industri kreatif.
“Kami di DPR berkomitmen menghadirkan regulasi yang mendukung pendanaan IP dan memastikan perlindungan yang memadai bagi pelaku kreatif,” ujar Rahayu.
Dari sisi pelaku usaha, Co Founder UpBanx, VCGamers, dan Modal Rakyat Wafa Taftazani mengatakan, ekosistem digital yang dibangun unit usahanya mampu memberikan dampak positif bagi ekosistem ekonomi kreatif dalam kurun waktu 6 tahun. Misalnya, ketiga usaha yang dijalankan Wafa telah meyalurkan lebih dari Rp 14 triliun pendanaan produktif, dan memfasilitasi Rp 1 triliun transaksi komersial.
Kemudian, kata Wafa, melayani lebih dari 30 ribu pelaku industri kreatif, 90 ribu pelaku UMKM, dan lebih dari 1 juta konsumen ekonomi kreatif. “Ekosistem yang kami bangun bertujuan menciptakan akses pendanaan yang inklusif dan mendorong kolaborasi lintas sektor,” kata Wafa.
Di samping itu, kata Wafa, konsep bursa IP sebagai inovasi yang dinilai dapat meningkatkan nilai dan likuiditas aset kreatif. “Bursa IP bisa menjadi solusi untuk mengubah karya kreatif menjadi aset yang berdaya jual tinggi dan menarik bagi investor,” kata Wafa.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land Irawan Harahap menyebutkan, pembangunan kawasan BSD City dirancang untuk mendukung ekosistem digital dan kreatif. Infrastruktur berbasis teknologi menjadi katalis penting untuk mendorong kolaborasi, dan inovasi sektor ekonomi kreatif.
“Kami membangun lingkungan yang memungkinkan inovasi kreatif berkembang dengan optimal,” ujar Irawan.
Leave a reply
