Musim Peretasan, Wakil Ketua Komisi II Ingatkan soal Keamanan Siber Pemilu 2024

Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal meminta penyelenggara pemiluhan umum (pemilu) untuk mewaspadai ancaman keamanan siber soal data pemilih di 2024. Apalagi belakangan ini beberapa lembaga pemerintah dan swasta kerap diretas oleh akun Bjorka.

“Barangkali ini patut diantisipasi sejauh mana kita bisa siapkan untuk pengamanannya. Ini kita harapkan tidak terjadi tapi perlu kita sikapi apa yang terjadi dan perkembang belakangan ini,” kata Syamsurizal di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/9).

Syamsurizal mengatakan, peretas dengan akun Bjorka ini membongkar data pribadi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dan bahkan kabarnya data milik Presiden Joko Widodo. Karena itu, dikhawatirkan tindakan semacam itu membuat hasil penyelenggaraan pemilu Indonesia menjadi tercela.

Karena itu, kata Syamsurizal, peretasan yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan konflik dalam penyelenggaraan pemilu. Apalagi, isu peretasan ini sempat mengguncang Pemilu 2014.

“Dikatakan di situ bahwa sekitar 250 itu data-data yang membuat salah satu pasangan menjadi menang, dan salah satu pasangan menjadi kalah. Benar atau tidaknya berita ini, ini yang patut kita jadikan sebagai pedoman kita menyusun persoalan peraturan Bawaslu yang kita bahas hari ini,” ujar Syamsurizal.

Berdasarkan itu, kata Syamsurizal, Bawaslu perlu mengantisipasi persoalan tersebut, sehingga pelaksanaan pemilu berjalan dengan baik dan membuat masyarakat yakin akan sistem penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

“Ini yang patut kita cemaskan, bagaimana pihak Bawaslu mengantisipasi agar ini dan ke depan menimbulkan semacam kepercayaan masyarakat kita yakin bahwasanya dengan segala macam teknologi, Bjorka tidak akan masuk mengubah dan meretas ke dalam data kita, khususnya data-data pemilu,” katanya.