
PDI Perjuangan Minta Pemerintah Tinjau Ulang Bea Impor Gandum dan Riset 10 Sumber Pangan

Tangkapan layar, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional IV PDI Perjuangan di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9)/Iconomics
PDI Perjuangan meminta pemerintah meninjau ulang peraturan soal bea masuk impor gandum dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan. Di samping itu, pemerintah perlu meneliti terhadap 10 sumber pangan yang meliputi hanjeli, jagung, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, dan ubi jalar.
“Ini pun mengapa saya berpikir dan saya minta tolong lagi sama bapak presiden. Saya mendapatkan informasi dan itu tolong diperhatikan. Bahwa bea masuk impor gandum itu 0%,” kata Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional IV PDI Perjuangan di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9).
Megawati mengatakan, upaya tersebut dinilai bisa mengurangi ketergantungan impor pangan dari luar negeri. “Yang tentunya kalau diolah dan di-backup Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bisa mensubstitusi gandum,” ujar Megawati.
Menurut Megawati, dengan meninjau kebijakan bea impor itu, maka dananya bisa digunakan untuk meneliti 10 bahan pangan tersebut. “Sekiranya bea masuk bisa diterapkan dalam masa transisi, maka dana yang ada bisa dipergunakan juga untuk menambah biaya riset terhadap biaya produk substitusi gandum,” ujar Megawati.
Sementara itu, bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar menambahkan, poin-poin yang disampaikan Megawati penting untuk dikerjakan seluruh pihak baik di tingkat eksekutif maupun legislatif. Dengan demikian, akan ada optimistis seluruh kebutuhan pangan nasional dapat terpenuhi dengan baik.
Karena itu, kata Ganjar, dibutuhkan peran serta negara untuk bisa memastikan para petani dan nelayan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. “Tentu apa saja itu, dari kedaulatan pangan yang menjadi tema kita hari ini, ada satu kata yang bikin semangat kita semakin kuat, adalah swasembada untuk bahan pokok,” tutur Ganjar.
Masih kata Ganjar, untuk mewujudkan kedaulatan pangan bagi masyarakat Indonesia, juga dibutuhkan teknologi terkini melalui riset dan inovasi yang dikerjakan oleh pihak-pihak terkait. “Tentu hadirnya juga tidak tiba-tiba, ada beberapa poin yang pertama bagaimana kita mengenjot riset dan tentu saja teknologi pertanian yang hari ini sudah saatnya menuju teknologi pertanian tingkat tinggi,” ujar Ganjar.
Leave a reply
